Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ternyata Ini Penyebab Orang Sulit untuk Berubah Menurut Psikologi

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Ternyata Ini Penyebab Orang Sulit untuk Berubah Menurut Psikologi
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Beberapa orang di dunia ini memang tidak selalu mempunyai prinsip berubah untuk menjadi lebih baik. Perubahan bagi sebagian orang merupakan hal yang sulit dan merepotkan untuk dilakukan, ditambah kondisi nyaman di zona tertentu dalam kurun waktu yang lama atau biasa disebut dengan zona nyaman membuat seseorang merasa enggan untuk berubah. Walaupun pada beberapa kasus, seseorang telah berada di kondisi yang cenderung negatif dan disarankan untuk berubah. Namun ada saja hal yang membuat seseorang itu sulit untuk berubah dan berkembang. 

Secara spesifik, kira-kira apa yang membuat seseorang itu sulit untuk berubah?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fachruddin & Mangundjaya (2012) ditemukan bahwa psychological capital merupakan salah satu aspek yang terbukti memengaruhi kesiapan seseorang untuk berubah. Psychological capital atau model psikologis adalah perkembangan psikologis yang dialami oleh seseorang. Terdapat beberapa model psikologis diantaranya: efikasi diri, optimis, harapan, dan ketahanan. 

Dalam beberapa penelitian, efikasi diri merupakan pembentuk motivasi penting yang sangat mempengaruhi seseorang dalam melakukan usaha dan ketekunan untuk mencapai hasil tertentu.

Baca juga: 5 Tanda Kamu Kesepian Menurut Psikologi

Efikasi diri merupakan sebuah keyakinan seseorang terhadap kemampuan diri sendiri untuk menggapai tujuan dan menghadapi rintangan tertentu. Bandura menyatakan bahwa efikasi diri berkaitan dengan keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk melakukan tindakan yang diperlukan. Ini memengaruhi seberapa yakin seseorang dalam mengarahkan motivasi, menggunakan sumber daya mental, dan memberikan respons yang tepat, sehingga ia bisa sukses dalam menyelesaikan tugas tertentu. Menentukan tingkat efikasi pada seseorang bisa dilihat lewat 3 aspek, yaitu:

  • Tingkat Kesulitan: Di mana seseorang merasa mampu untuk melakukan beberapa tugas, dari tugas yang mudah sampai tugas yang sulit. 
  • Generalisasi: Sebuah situasi dalam melaksanakan suatu tugas yang disertai dengan keyakinan diri sendiri mampu menyelesaikan tugas yang bidangnya bervariasi. 
  • Kekuatan: Kuatnya keyakinan seseorang bisa dilihat lewat ketahanannya dalam menghadapi tantangan saat melaksanakan suatu tugas. Orang dengan tingkat efikasi diri yang baik cenderung bisa menghadapi masalah secara efektif serta punya keyakinan terhadap keberhasilan menangani masalah atau tantangan.

 

Baca juga: Perkara Banyak Ditolak, Bisa Jadi Masalah Psikologis Loh!

Faktor yang Membuat Seseorang Sulit Berubah

Beberapa faktor yang memengaruhi kesulitan seseorang untuk berubah dapat berasal dari dalam diri individu maupun dari luar dirinya. Berdasarkan berbagai penelitian, berikut adalah faktor-faktor yang berperan:

1. Preferensi Pribadi

Setiap orang memiliki kecenderungan atau preferensi tersendiri dalam menjalani hidup. Beberapa orang lebih memilih rutinitas yang sudah dikenal, sementara yang lain lebih suka mencari tantangan baru. Preferensi pribadi ini sering kali menentukan sejauh mana seseorang merasa nyaman untuk melakukan perubahan.

2. Dukungan Sosial 

Kehadiran dukungan dari keluarga, teman, atau rekan kerja sangat mempengaruhi proses perubahan. Ketika seseorang memiliki jaringan sosial yang mendukung, ia akan merasa lebih termotivasi dan lebih percaya diri untuk mencoba hal-hal baru. Sebaliknya, kurangnya dukungan sosial bisa membuat seseorang merasa terisolasi dan lebih sulit untuk mengambil langkah perubahan.

3. Kemampuan dan Pengetahuan 

Semakin seseorang merasa kompeten dan tahu apa yang harus dilakukan, semakin besar kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan. Ketika seseorang merasa kurang tahu atau kurang mampu, ketakutan akan kegagalan bisa menghalangi niatnya untuk berubah.

Baca juga: Suka Berbicara Sendiri? Ternyata Ini Manfaatnya!

4. Budaya Lingkungan

Budaya yang ada di lingkungan sekitar seseorang juga memengaruhi sejauh mana ia merasa bebas untuk berubah. Jika budaya di sekitarnya mendukung stabilitas dan keharmonisan, individu mungkin merasa lebih sulit untuk beradaptasi dengan perubahan. Namun, jika budaya tersebut mendorong inovasi dan pembaruan, seseorang akan merasa lebih didorong untuk berkembang.

5. Hubungan Interpersonal

Kualitas hubungan dengan orang-orang terdekat turut berperan dalam proses perubahan. Hubungan yang baik dan mendukung akan memberikan rasa percaya diri dan dorongan untuk berani mencoba hal baru. Sebaliknya, hubungan yang kurang harmonis bisa menimbulkan rasa takut atau ragu, yang akhirnya menghambat seseorang untuk mengambil langkah perubahan.

Secara keseluruhan, perubahan bukanlah hal yang mudah dan sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri maupun lingkungan sekitar. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita bisa lebih bijaksana dalam mendukung orang lain, atau bahkan diri kita sendiri, untuk keluar dari zona nyaman dan tumbuh menjadi versi yang lebih baik. Perubahan mungkin menantang, namun dengan keyakinan, dukungan, dan kesiapan psikologis yang cukup, setiap orang memiliki potensi untuk berkembang.

Laporan: Mai Hendar Santoso

Penulis :
Latisha Asharani