billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengenal Konsep Berbagi Ruang yang Tren di Kalangan Milenial

Oleh Rifeni
SHARE   :

Mengenal Konsep Berbagi Ruang yang Tren di Kalangan Milenial

Pantau.com - Jones Lang LaSalle (JLL), perusahaan riset dan manajemen properti global dalam survei terbarunya mengungkapkan hunian dengan konsep berbagi ruang (co-living) kini semakin digemari khususnya bagi keluarga muda (generasi milenial) di kota besar seperti Jakarta.

Survei juga memperlihatkan banyak pengembang di negara maju seperti Cina, Hong Kong, dan Singapura memanfaatkan tren ini dengan membangun ruang co-living dengan kamar tidur dan kamar mandi pribadi kecil, tetapi ruang bersama yang besar berikut fasilitas umum.

"Konsep ini ternyata digemari dan menjadi tren hunian baru," kata Chief Operating Officer dan Head of Alternative Capital Markets JLL Asia Pacific, Rohit Hemmani dalam keterangannya, Selasa, April 2019.

Baca juga: Gak Melulu Pastel, Ini Warna Cat Dinding Alternatif Nan Romantis

Laporan terbaru menyebutkan, cepatnya proses urbanisasi telah mengubah cara mencari hunian dan tempat tinggal. Penerimaan masyarakat terhadap prinsip ekonomi saling berbagai (shared economy) memunculkannya sebagai hunian alternatif.

“Kami melihat makin intensifnya permintaan terhadap alternative pilihan hunian yang terjangkau di seluruh kota-kota Asia Pasifik,” kata Rohit.

Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jumlah penduduk usia kerja atau di atas 15 tahun per Agustus 2018 sebanyak 194,7 juta jiwa. Dari angka tersebut sebanyak 124 juta jiwa sudah bekerja atau mampu menyewa dan membeli hunian, sementara sejumlah 16,5 juta masih sekolah.

Jumlah ini jelas lebih banyak dari negara mana pun di Asia Tenggara. Karena itu, tak mengherankan jika proyek-proyek transportasi massal yang akan datang juga menjanjikan peluang bagi para pemilik properti untuk mengembangkan co-living.

Sedangkan praktisi di bidang properti, Peony Tang mengatakan, konsep ekonomi berbagi telah mengubah dan membongkar tatanan dunia. Mulai dari layanan transportasi, ruang kerja hingga hiburan online, telah mengubah gaya hidup masyarakat modern di era ini.

"Konsep co-living atau berbagi ruang hidup semakin populer di kalangan milenial. Ada dua hal yang membuat konsep ini menjadi populer: keterjangkauan dan komunitas," ujar direksi dari proyek South City yang berlokasi di Selatan Jakarta.

Baca juga: Meja Kerja Berdiri Ternyata Tak Memiliki Fungsi Menurunkan Berat Badan

Milenial dengan dana yang terbatas dan ingin menabung akan sangat tertolong dengan konsep co-living. Konsep ini menawarakan solusi yang murah dan lebih terjangkau bagi milenial yang ingin memiliki hunian sendiri, ujarnya.

Keterasingan sosial akibat menjamurnya media sosial dan teknologi juga membuat hidup di komunitas besar dengan kamar tidur pribadi dan berbagi ruang bersama menjadi menarik.

"Co-living pada dasarnya adalah pandangan baru terhadap ide lama, yang dibayangkan oleh generasi milenial yang menghargai hal-hal seperti keterbukaan dan kolaborasi, jejaring sosial, dan ekonomi berbagi," kata Peony.

Dewasa ini, jelas Peony, tren co-living juga meluas pengertiannya, bukan hanya berbagi ruang dan fasilitas, tetapi juga berbagi minat, keterampilan, sumber daya, nilai, dan impian mereka dengan orang-orang inspirasional lainnya.

Penulis :
Rifeni