
Pantau - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak telah menyebar ke 19 provinsi dan 199 kabupaten/kota. Pemerintah mempercepat vaksinasi dan pemberian obat untuk mencegah meluasnya PMK.
“Saat ini upaya pemerintah yakni secepatnya melakukan pengadaan dan distribusi vaksin dalam jumlah besar dan segera melakukan vaksinasi kepada hewan ternak. Dengan ini diharapkan herd immunity bisa segera tercapai,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seperti yang dilansir dari Antara, Senin (20/6/22).
Airlangga meminta segera selesaikan regulasi terkait PMK, agar dapat tetap menjaga kualitas hewan ternak Indonesia.
Upaya pencegahan dilakukan melalui pemberian vaksin ke hewan ternak. Vaksin perdna dilakukan pada 14 Juni 2022 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Selanjutnya akan dilakukan vaksin dosis dua dengan jarak satu bulan dan booster tiap enam bulan.
Pelaksanaan vaksin akan dilakukan oleh sekitar 1.872 tenaga medis dan 4.421 paramedis. Sementara itu, dibutuhkan sekitar 28 juta dosis prioritas vaksin.
“Untuk memenuhi kebutuhan 28 juta dosis sampai akhir 2022, salah satunya Pemerintah akan bekerja sama dengan importir swasta dengan jumlah vaksin yang sesuai kebutuhan dengan kontrol dan pengawasan Pemerintah,” ucap Airlangga.
Mengingat tercatat hingga 18 Juni 2022, penyakit PMK telah menyebar ke 19 provinsi dan 199 kabupaten/kota. Jumlah kasus sakit sebanyak 184.646 ekor, sembuh 56.822 ekor (30,77 persen), pemotongan bersyarat 1.394 ekor (0,75 persen), kematian 921 ekor (0,50 persen) dan yang sudah divaksinasi sebanyak 51 ekor. Sedangkan jumlah populasi seluruh ternak yang berisiko dan terancam (sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi) sebanyak 48.779.326 ekor.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan petugas terlatih untuk vaksinasi PMK serta penandaan (eartage) dan pendataan ternak. Ternak yang sudah divaksinasi wajib dipasang penanda di telinga hewan atau eartage (dengan pengembang sistem yakni PT Peruri) dan saat ini sudah tersedia 236 ribu eartage
“Saat ini upaya pemerintah yakni secepatnya melakukan pengadaan dan distribusi vaksin dalam jumlah besar dan segera melakukan vaksinasi kepada hewan ternak. Dengan ini diharapkan herd immunity bisa segera tercapai,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seperti yang dilansir dari Antara, Senin (20/6/22).
Airlangga meminta segera selesaikan regulasi terkait PMK, agar dapat tetap menjaga kualitas hewan ternak Indonesia.
Upaya pencegahan dilakukan melalui pemberian vaksin ke hewan ternak. Vaksin perdna dilakukan pada 14 Juni 2022 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Selanjutnya akan dilakukan vaksin dosis dua dengan jarak satu bulan dan booster tiap enam bulan.
Pelaksanaan vaksin akan dilakukan oleh sekitar 1.872 tenaga medis dan 4.421 paramedis. Sementara itu, dibutuhkan sekitar 28 juta dosis prioritas vaksin.
“Untuk memenuhi kebutuhan 28 juta dosis sampai akhir 2022, salah satunya Pemerintah akan bekerja sama dengan importir swasta dengan jumlah vaksin yang sesuai kebutuhan dengan kontrol dan pengawasan Pemerintah,” ucap Airlangga.
Mengingat tercatat hingga 18 Juni 2022, penyakit PMK telah menyebar ke 19 provinsi dan 199 kabupaten/kota. Jumlah kasus sakit sebanyak 184.646 ekor, sembuh 56.822 ekor (30,77 persen), pemotongan bersyarat 1.394 ekor (0,75 persen), kematian 921 ekor (0,50 persen) dan yang sudah divaksinasi sebanyak 51 ekor. Sedangkan jumlah populasi seluruh ternak yang berisiko dan terancam (sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi) sebanyak 48.779.326 ekor.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan petugas terlatih untuk vaksinasi PMK serta penandaan (eartage) dan pendataan ternak. Ternak yang sudah divaksinasi wajib dipasang penanda di telinga hewan atau eartage (dengan pengembang sistem yakni PT Peruri) dan saat ini sudah tersedia 236 ribu eartage
- Penulis :
- renalyaarifin