Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komnas HAM Usut Penggantian CCTV di Sekitar Rumah Kadiv Propam

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

Komnas HAM Usut Penggantian CCTV di Sekitar Rumah Kadiv Propam
Pantau - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam menegaskan akan mengusut beberapa hal terkait kasus penembakan antarpolisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

"Semua hal dari peristiwa ini semua akan kami tanya semua hal atas tindakan," ungkap Anam kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).

Anam menuturkan, bakal mencari tahu penggunaan senjata Bharada E yaitu Glock 17 dan HS-9 milik Brigadir J, termasuk penggantian kamera CCTV pasca kasus penembakan antarpolisi juga akan didalami Komnas HAM.

"Penggunaan senjata (yang digunakan), tata kelola CCTV yang kami dalami," beber Anam.

Tak hanya itu, Anam juga berencana mendalami beberapa luka di tubuh Brigadir J. Nantinya, kata Anam, Komnas HAM akan merekonstruksi peristiwa itu untuk mendapatkan fakta objektif.

"Nanti itu yang akan kami rekonstruksi. Di kami baru akan masuk ke ruang yang lebih dalam menanyakan semua pihak sehingga peristiwanya menjadi terang benderang," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri membentuk tim khusus untuk menuntaskan pengusutan kasus baku tembak antaranggota Polri pada hari Selasa (12/7).

Selain melibatkan satuan kerja internal Polri dan eksternal, tim juga melibatkan Provost dan Pengamanan Internal (Paminal) Polri. Sementara itu, dari unsur eksternal adalah Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM.

Pelibatan unsur eksternal Polri, yaitu Kompolnas dan Komnas HAM, untuk menjamin langkah-langkah timsus transparan, objektif dan akuntabel.

Timsus bekerja dengan menekankan scientific crime investigation untuk mendapatkan kesimpulan hasil penyelidikan dan penyidikan secara utuh dan terbuka bagi masyarakat.

Penembakan antaranggota Polri terjadi di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo, kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB.

Kedua anggota tersebut adalah Brigadir Pol. Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ajudan Drive Caraka (ADV) Istri Kadiv Propam Polri dan Bharada E, ADV Kadiv Propam Polri.

Kejadian itu mengakibatkan Brigadir Pol. Nopryansah tewas tertembak dengan tujuh lubang peluru di tubuhnya. Disebutkan bahwa peristiwa itu dilatarbelakangi dugaan pelecehan dan penodongan pistol yang dialami istri Kadiv Propam Polri, Putri Ferdy Sambo.
Penulis :
khaliedmalvino