
Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf menyebut, investasi yang dilakukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) masih belum optimal.
Menurutnya, sebagian besar investasi dana haji melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hanya memberi timbal balik yang kecil.
"Selama ini BPKH belum maksimal, karena return dari SBSN hanya sekitar dua digit dari tingkat inflasi kita. Harus berani masuk ke investasi langsung," papar Bukhori di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: BPKH Ungkap Kelola Dana Haji 167 Triliun Hingga Desember 2022
Bukhori mengusulkan, agar BPKH membeli hotel di Arab Saudi melalui dana haji yang telah dikelola selama ini. Menurutnya, hal tersebut lebih menguntungkan ketimbang berinvestasi melalui SBSN.
"Anda punya hotel di Arab Saudi untuk jemaah haji dan umrah, itu bisa dipakai oleh jemaah sepanjang tahun. Tentu itu return-nya sangat besar sekali," terangnya.
Ia memaparkan, sepanjang tahun ada sekitar 7 juta umat Islam dari seluruh penjuru dunia yang beribadah umrah sepanjang tahun. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk menyewakan hotel tersebut sebagai tempat penginapan mereka.
Baca Juga: Dirjen PHU Kemenag Enggan Sebut Angka Rasional Biaya Haji 2023
"Uang yang dikelola kan ratusan triliun, kita beli hotel 5-7 triliun tapi kan uangnya terus mengalir. Kalau komponen haji dari Arab Saudi naik berapa pun, kalau kita invest di situ kan tidak terlalu berat," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengungkapkan, pengelolaan dana haji hingga Desember 2022 telah mencapai 167 triliun rupiah. Hal ini mengalami peningkatan dari tahun 2021 sebesar 159 triliun rupiah.
"Secara finansial, keuangan haji yang dikelola BPKH saat ini sudah mencapai rasio likuditas, yakni dapat di-cover dua kali dari biaya haji,” papar Fadlul saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI.
Menurutnya, sebagian besar investasi dana haji melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hanya memberi timbal balik yang kecil.
"Selama ini BPKH belum maksimal, karena return dari SBSN hanya sekitar dua digit dari tingkat inflasi kita. Harus berani masuk ke investasi langsung," papar Bukhori di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: BPKH Ungkap Kelola Dana Haji 167 Triliun Hingga Desember 2022
Bukhori mengusulkan, agar BPKH membeli hotel di Arab Saudi melalui dana haji yang telah dikelola selama ini. Menurutnya, hal tersebut lebih menguntungkan ketimbang berinvestasi melalui SBSN.
"Anda punya hotel di Arab Saudi untuk jemaah haji dan umrah, itu bisa dipakai oleh jemaah sepanjang tahun. Tentu itu return-nya sangat besar sekali," terangnya.
Ia memaparkan, sepanjang tahun ada sekitar 7 juta umat Islam dari seluruh penjuru dunia yang beribadah umrah sepanjang tahun. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk menyewakan hotel tersebut sebagai tempat penginapan mereka.
Baca Juga: Dirjen PHU Kemenag Enggan Sebut Angka Rasional Biaya Haji 2023
"Uang yang dikelola kan ratusan triliun, kita beli hotel 5-7 triliun tapi kan uangnya terus mengalir. Kalau komponen haji dari Arab Saudi naik berapa pun, kalau kita invest di situ kan tidak terlalu berat," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengungkapkan, pengelolaan dana haji hingga Desember 2022 telah mencapai 167 triliun rupiah. Hal ini mengalami peningkatan dari tahun 2021 sebesar 159 triliun rupiah.
"Secara finansial, keuangan haji yang dikelola BPKH saat ini sudah mencapai rasio likuditas, yakni dapat di-cover dua kali dari biaya haji,” papar Fadlul saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI.
- Penulis :
- Aditya Andreas