
Pantau - Tim rehabilitasi harus menerjunkan 35 perwira militer bersenjata untuk menyelamatkan Pony. Pasalnya tim mendapat penolakan dari orang-orang yang memanfaatkan Pony dalam bisnis prostitusi sebagai sumber uang.
Untuk mencegah aksi protes dan balas dendam dari penduduk desa tempat tinggal Pony, akhirnya diizinkan untuk mengunjunginya setiap bulan.
Akan tetapi, Pony selalu berteriak dan buang air besar setiap melihat mantan tuannya itu. Akhirnya, kunjungan tersebut dihentikan dan keamanan terhadap Pony ditingkatkan.
Kemudian, Pony pun menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).
Lalu Pony ditempat di Sekolah Hutan saat berusia 7 tahun. Di sana, ia menjalani rehabilitasi dan bimbingan yang dibutuhkan untuk kembali dilepasliarkan ke habitatnya.
Pony sempat menjalani pra-pelepasliaran di Pulau Bangamat, Palangka Raya, Kali Mantan Tengah pada 2005. Hal Ini dilakukan untuk mempersiapkannya kembali ke habitat asli.
Namun, upaya tersebut gagal karena Pony kesulitan mencari makan sendiri dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Pada Juli 2010, Pony kembali ke pusat rehabilitasi. Selain itu, Ia sempat sekali lagi dilepaskan ke Pulau Kaja, Kalimantan Tengah.
Sayangnya, ia justru mengalami malnutrisi dan kondisi kesehatan menurun.
Akhirnya, Pony dikembalikan ke pusat rehabilitasi pada Agustus 2014 hingga sekarang. Pada 2015, Pony berulang tahun ke-21 tahun. Artinya, kini Pony telah berusia 28 tahun.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu