
Pantau.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pihaknya telah mengerahkan anggotanya untuk menganalisis dan pemetaan di kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pascagempa dan tsunami beberapa waktu lalu.
"Hal itu dilakukan dalam rangka menganalisis untuk tujuan rehab dan rekon disana," ucap Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar, Rabu, 3 Oktober 2018.
Baca juga: BNPB: Frekuensi Gempa Susulan di Palu dan Donggala Semakin Menurun
Nantinya, petugas ESDM yang diterjunkan itu akan memetakan wilayah atau lokasi mana saja yang layak dan tidaknya dibangun kembali untuk dijadikan tempat tinggal. Hal itu dilihat dari kontur tanah dan perhitungan yang telah dilakukan.
Akan tetapi, lanjut Rudy, hasil pemetaan itu hanyalah bersifat rekomendasi yang nantinya akan diberikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk digunakan atau tidak.
Selain itu, dalam melakukan pemetaan itu, Rudy menyebut pihaknya membutuhkan waktu selama beberapa hari untuk memasang peralatan dan mengukur apakah masih ada tremor (getaran) atau tidak, serta memetakan wilayah yang terdampak likuifaksi (pencairan tanah).
"Dalam 3 hari ini teman-teman selesai untuk memberikan rekomendasi hasil pemetaan dampak gempa. Jadi mana mana saja yang masih ada liquifaksi kemudian longsor akibat gempa itu," jelas Rudy.
Baca juga: Kunjungi Sulteng Kedua Kalinya Pasca Bencana, Ini Komentar Jokowi
Sebelumnya, gempa denga berkekuatan 7,4 skala richter yang kemudian disusul tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018. Akibat peristiwa itu, ribuan korban jiwa berjatuhan lantaran tertimpa reruntuhan bangunan dan tertimbun lumpur.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi