
Pantau - Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menegaskan bahwa seluruh pegawai Kementerian HAM (Kemenham) harus menjadi pembela hak asasi manusia sejati, sejalan dengan Astacita poin pertama Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM.
Pesan tersebut disampaikan Pigai saat mengunjungi Kantor Wilayah Kemenham Sulsel dan Sultra di Makassar, dalam pertemuan dengan 87 pegawai wilayah.
Ia menekankan bahwa pelayanan publik tidak boleh membedakan suku, ras, agama, maupun golongan.
Kemenham Diminta Dukung Pemerintah dan Transformasi Menuju Indonesia Emas
Pigai juga mengimbau seluruh pegawai Kemenham untuk aktif menyosialisasikan dan mendukung program prioritas pemerintah seperti makan bergizi gratis, pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan hak-hak dasar lainnya.
Dalam pengangkatan pejabat, ia menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi berdasarkan latar belakang, dan akan memprioritaskan pegawai internal yang memahami dinamika kerja secara cepat.
Menteri Pigai mengapresiasi terbentuknya 20 kantor wilayah Kemenham di seluruh Indonesia dan menekankan pentingnya transformasi organisasi menuju sistem yang lebih baik.
Menurutnya, agar Indonesia mampu berpengaruh di Asia pada 2035–2040 dan memimpin dunia pada 2040–2045, dibutuhkan sistem politik, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan yang berkualitas.
Kunjungan ke Sulsel dan Sultra menjadi yang pertama sejak peluncuran 20 kantor wilayah pada 13 Maret 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Pigai turut memeriksa kondisi sarana dan prasarana untuk mendukung produktivitas kerja pegawai.
- Penulis :
- Gian Barani










