
Pantau - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Sampoerna Retail Community (SRC) meluncurkan program “Bedah Warung” yang bertujuan memperkuat daya saing toko kelontong melalui digitalisasi dan peningkatan kapasitas usaha.
Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag, Dewi Rokhayati, menekankan pentingnya penguatan kapasitas digital para pemilik toko kelontong agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Fokus penguatan mencakup pengelolaan bisnis berbasis aplikasi, sistem pembayaran nontunai, penjualan produk digital dan UMKM lokal, serta sistem pengantaran berbasis daring.
Program ini dirancang untuk mendorong toko kelontong agar tumbuh berkelanjutan, mampu meningkatkan omzet, dan bersaing dengan pelaku usaha modern.
Pelatihan, Pendampingan, dan Integrasi UMKM dalam Ekosistem Distribusi Modern
Dewi menyampaikan apresiasi usai mengunjungi langsung toko SRC dan mendengarkan testimoni dari pemilik toko yang telah merasakan dampak pendampingan.
Sebagai tindak lanjut awal, Kemendag akan mengadakan sesi edukasi dan pelatihan bagi anggota SRC mulai Juni 2025, yang akan dilakukan secara daring dan luring, difasilitasi oleh para pemilik toko SRC.
"Dengan semangat kolaborasi yang kuat, program 'Bedah Warung' diharapkan memberikan dampak luas bagi UMKM di seluruh Indonesia," ujar Dewi.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, mengapresiasi komitmen Kemendag dalam mendorong digitalisasi sektor UMKM toko kelontong.
Ia optimistis bahwa program ini akan membantu banyak toko kelontong untuk naik kelas dan berkembang.
Kerja sama ini difokuskan pada dua pendekatan utama, yakni pendampingan dan pembinaan langsung terhadap Paguyuban SRC.
Melalui program ini, pelaku UMKM akan mendapatkan edukasi praktis tentang pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka.
"Dengan lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia, pemberdayaan sektor ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ungkap Romulus.
Program "Bedah Warung" diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha, memperluas akses digital, dan mengintegrasikan UMKM ke dalam ekosistem distribusi modern yang inklusif.
Dampak jangka panjang yang ditargetkan mencakup peningkatan produktivitas, perluasan pasar, dan terciptanya dampak ekonomi yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey