Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Nipah Park Hemat 10 Persen Listrik Berkat Pemanfaatan Energi Surya

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Nipah Park Hemat 10 Persen Listrik Berkat Pemanfaatan Energi Surya
Foto: Ilustrasi - Nipah Park, sebagai salah satu pusat perbelanjaan di Kota Makassar yang telah mengoperasikan PLTS untuk efisiensi energi (sumber: Dok.Humas Nipah Park)

Pantau - Nipah Park, pusat perbelanjaan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil menghemat penggunaan listrik operasional hingga 10 persen berkat pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

PLTS dengan daya 360,95 Kwp yang dipasang di Nipah Park mampu menghasilkan energi sebesar 532.144 kWh setiap tahun.

Operational Manager NIPAH PARK dan Office, Andi Muhammad Imam Rafsanjani, menyatakan bahwa penggunaan PLTS merupakan bagian dari komitmen terhadap sistem keberlanjutan.

"Keberlanjutan bisa berjalan berdampingan dengan efisiensi dan kenyamanan. Semua pihak di dalam ekosistem Nipah, mulai dari operasional hingga gerai terlibat dalam upaya ini"

Komitmen Green Building dan Efisiensi Energi

Nipah Park menjalankan prinsip green building yang diimplementasikan melalui efisiensi energi, pengelolaan limbah, pemanfaatan energi surya, dan desain ruang terbuka yang memungkinkan sirkulasi udara alami.

“Bagi kami, keberlanjutan tidak berhenti di konsep desain atau sertifikasi bangunan, namun juga dalam kerja sehari-hari. Tentang bagaimana setiap sistem, material, dan kebijakan operasional dirancang agar sejalan dengan prinsip ramah lingkungan dan efisiensi energi”

Pengelolaan limbah dilakukan secara terpadu, termasuk pemanfaatan air recycle dan air hujan yang lebih intensif.

Air wudhu juga dimanfaatkan untuk menyiram tanaman di sekitar area Nipah Park.

Bank sampah dibentuk bekerja sama dengan mal sampah, sementara sampah dari gerai dipilah dan sampah kering di-recycle.

Sistem ventilasi alami diterapkan di berbagai area, dan gerai-gerai diberikan edukasi mengenai efisiensi operasional.

"Semua langkah ini tidak kami jalankan sendiri. Kolaborasi dengan gerai, komunitas, hingga pengunjung adalah elemen penting agar keberlanjutan bisa benar-benar hidup”

Limbah tutup botol minuman kemasan dari gerai juga diolah menjadi merchandise daur ulang berupa tatakan gelas.

Proses daur ulang tersebut dilakukan melalui kolaborasi dengan Komunitas Berdaur.

Penulis :
Arian Mesa