Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

APNI Anggap Pengurangan Produksi Nickel Pig Iron oleh Tsingshan sebagai Langkah Rasional

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

APNI Anggap Pengurangan Produksi Nickel Pig Iron oleh Tsingshan sebagai Langkah Rasional
Foto: Penurunan Permintaan dan Margin Tipis, Produksi NPI Indonesia Dipangkas Tajam(Sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, menilai langkah Tsingshan Holding Group Co dalam memangkas produksi nickel pig iron (NPI) di Indonesia sebagai hal yang wajar di tengah tren penurunan permintaan global.

Meidy menjelaskan bahwa penurunan permintaan terhadap NPI menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut, sehingga pengurangan kapasitas produksi dianggap proporsional.

Selain penurunan permintaan, margin keuntungan perusahaan smelter juga semakin tipis karena biaya produksi yang terus meningkat.

Ia menyebutkan bahwa tingginya biaya produksi ini dipicu oleh kenaikan tarif royalti dan harga ore yang menjadi dobel, mempersempit ruang keuntungan industri.

Produksi Nasional Diprediksi Turun, Operasi Kecil Terancam Tutup

Direktur Riset Nikel dan Energi Baru Tsingshan, Lynn, mengungkapkan bahwa produksi NPI di Indonesia diprediksi turun drastis pada 2025.

Produksi diperkirakan anjlok dari 4,76 juta ton pada 2024 menjadi hanya 1,74 juta ton tahun depan.

Lynn menegaskan bahwa angka 1,74 juta ton merupakan total proyeksi produksi NPI seluruh Indonesia, bukan hanya dari Tsingshan.

Kendati demikian, ia menyatakan bahwa angka tersebut masih tergolong baik secara nasional.

Dalam forum Indonesia Critical Minerals Conference, Global Sales Head Eternal Tsingshan Group Limited, Steven Chen, juga menegaskan bahwa margin keuntungan yang semakin menipis menjadi alasan utama pemangkasan produksi.

Menurutnya, tekanan margin ini dirasakan secara global, dan bahkan dalam beberapa kasus, margin industri mendekati nol atau bahkan benar-benar nol.

Steven memperingatkan bahwa apabila kondisi ini terus berlanjut, pemangkasan produksi akan semakin meluas dan operasi-operasi kecil kemungkinan besar akan terpaksa tutup.

Penulis :
Balian Godfrey