Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bappenas Dorong Integrasi Isu Kebencanaan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Bappenas Dorong Integrasi Isu Kebencanaan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Foto: Integrasi mitigasi bencana ke RPJMN dan RPJMD dinilai mampu cegah kerugian ekonomi hingga Rp281 triliun(Sumber: ANTARA/HO-Bappenas)

Pantau - Kementerian PPN/Bappenas mendorong integrasi penanggulangan bencana ke dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional dan daerah guna meminimalkan potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan bencana.

Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Bappenas, Medrilzam, menyatakan bahwa strategi penanggulangan bencana yang tepat, termasuk dampak perubahan iklim, dapat mencegah kerugian ekonomi hingga Rp281,9 triliun sampai tahun 2024.

Saat ini Bappenas bersama Kemendagri dan pemerintah daerah tengah menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025–2029.

Sinkronisasi ini dibahas dalam forum konsultasi nasional dan daerah, salah satunya dalam coaching clinic percepatan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sub-urusan bencana di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (11/6).

Kecamatan Jadi Ujung Tombak Ketangguhan Bencana, Australia Beri Dukungan Strategis

Kegiatan coaching clinic ini turut menjadi ajang berbagi praktik baik pengurangan risiko bencana antar daerah di kawasan timur Indonesia, bekerja sama dengan tim BNPB.

Medrilzam berharap kegiatan ini mampu menyelaraskan strategi integrasi unsur kebencanaan dalam dokumen perencanaan pembangunan agar mitigasi dan kesiapsiagaan lebih efektif dan berkelanjutan.

Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri, Edy Suharmanto, menekankan pentingnya peran aktif kecamatan sebagai ujung tombak dalam membangun ketangguhan berbasis lokal melalui Program Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana).

Program ini mempercepat capaian pelayanan kebencanaan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko di masing-masing wilayah.

Upaya tersebut didukung oleh Pemerintah Australia melalui Program Siap Siaga, sebuah kemitraan strategis antara Indonesia dan Australia.

Konsul-Jenderal Australia, Todd Dias, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam menyusun strategi penanggulangan bencana yang lebih adaptif dan berkelanjutan.

Penulis :
Balian Godfrey