billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gubernur Jateng Resmikan Sembilan Sekolah Rakyat, Fokus Pendidikan untuk Anak dari Keluarga Miskin

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Gubernur Jateng Resmikan Sembilan Sekolah Rakyat, Fokus Pendidikan untuk Anak dari Keluarga Miskin
Foto: Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat meninjau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta (sumber: Pemprov Jateng)

Pantau - Sebanyak sembilan Sekolah Rakyat (SR) di Provinsi Jawa Tengah mulai beroperasi pada hari Senin, 14 Juli 2025, sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Pemerintah Provinsi Luncurkan Sekolah Rakyat Berbasis Asrama

Sembilan sekolah tersebut terdiri dari enam Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

"Hari ini tepat di gedung Sentra Terpadu Soeharso, sembilan SR kabupaten/kota di Provinsi Jateng diresmikan. Ini bukti hadirnya negara untuk menyejahterakan masyarakat," ungkap Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta.

Angkatan pertama Sekolah Rakyat menampung sekitar 850 anak yang berasal dari keluarga kategori miskin dan miskin ekstrem, berdasarkan data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Menurut Gubernur, program ini dirancang untuk mengikis kemiskinan ekstrem dari sisi pendidikan.

Sekolah Rakyat menggunakan sistem boarding school, atau berasrama, yang memungkinkan siswa tinggal di asrama hingga lulus.

Meski berasrama, orang tua atau wali tetap dapat mengunjungi anak-anak mereka setiap akhir pekan, yaitu setiap Sabtu dan Minggu.

Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah dan Pusat

Di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta, sekitar 200 siswa angkatan pertama memulai masa sekolah dengan didampingi oleh sekitar 20 guru dan tenaga pendidik serta 12 wali asuh atau wali asrama.

Setelah menyapa siswa dan orang tua, Gubernur Luthfi berkeliling melihat berbagai fasilitas sekolah, seperti ruang cek kesehatan, asrama, tempat makan, ruang pembelajaran, dan ruang guru.

Ia menilai fasilitas yang ada sudah bagus dan rapi.

Gubernur menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat ini sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memerhatikan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Selain itu, pada tahun ajaran 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga meluncurkan program sekolah kemitraan, yang menyediakan pendidikan gratis bagi 5.004 siswa di SMA dan SMK swasta mitra.

Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, turut menyatakan dukungannya terhadap program ini.

Pemkot Surakarta akan memberikan fasilitas hiburan gratis bagi siswa dan orang tua setiap tiga bulan, seperti tiket konser dan nonton bersama.

"Juga gratis menggunakan fasilitas olahraga di Kota Surakarta seperti lapangan-lapangan. Kami 'sengkuyung' bareng agar program sekolah rakyat ini sukses. Ini angkatan pertama harus sukses. Kemudian nanti 'trust' masyarakat tahu kalau di sekolah rakyat itu diperhatikan betul," katanya.

Penulis :
Arian Mesa