
Pantau - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi meluncurkan dua karya pembelajaran di Jambi yang menyoroti keberhasilan masyarakat dalam menjaga hutan dan mengakses manfaat ekonomi melalui skema karbon komunitas.
Peluncuran Buku dan Film Dokumenter
Dua karya yang diluncurkan adalah buku berjudul "Menjual Angin: Pembelajaran Community Karbon Bujang Raba" dan film dokumenter "Community Karbon: Inovasi dari Hutan".
"Karya ini adalah hasil refleksi kolektif dari proses panjang belajar bersama masyarakat. Kita tidak hanya melihat keberhasilan melindungi hutan, tapi juga bagaimana masyarakat membangun sistem pengelolaan yang berkeadilan, berpihak pada alam, dan tetap berorientasi pada kesejahteraan," kata Direktur KKI Warsi, Adi Junedi.
Buku dan film tersebut mendokumentasikan perjalanan masyarakat Desa Bujang Raba di Kabupaten Bungo, Jambi, dalam mengelola hutan secara lestari dan memanfaatkan peluang ekonomi melalui skema karbon berbasis komunitas.
Peluncuran ini menegaskan bahwa masyarakat lokal dapat menjadi garda terdepan dalam perlindungan hutan dan mitigasi perubahan iklim apabila mendapatkan akses, pengakuan, dan pendampingan yang memadai.
Model Inovatif Perhutanan Sosial
Buku dan film ini dirancang sebagai sumber inspirasi dan panduan praktis bagi komunitas lain, pemerintah, serta pihak pendukung perhutanan sosial di Indonesia.
Peluncuran juga menyampaikan pembelajaran tentang transisi dari perlindungan hutan ke pemanfaatan peluang karbon lanskap melalui skema hutan desa.
Lima desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Bujang Raba saat ini mengelola lebih dari 5.000 hektare hutan dalam skema tersebut.
Masyarakat berhasil menjaga kawasan hutan tetap utuh, mencegah deforestasi, dan mempertahankan cadangan karbon yang tinggi.
Keberhasilan tersebut membuka peluang untuk mengakses pendanaan berbasis karbon sukarela non-pasar, tanpa menjual hak atas hutan, melainkan memperoleh insentif atas jasa lingkungan yang diberikan.
Total dana karbon yang telah diterima oleh masyarakat pengelola hutan di Bujang Raba mencapai lebih dari Rp3,5 miliar.
Buku "Menjual Angin" menjabarkan proses teknis dan sosial yang dilalui bersama KKI Warsi, termasuk pengukuran karbon, pemetaan partisipatif, penguatan kelembagaan, serta mekanisme pembagian manfaat.
Sementara film "Community Karbon: Inovasi dari Hutan" menghadirkan visual perjuangan, harapan, dan inovasi masyarakat dalam menjaga hutan mereka.
"Harapan kami, produk ini tidak hanya menjadi dokumentasi keberhasilan, tetapi juga membuka dialog luas tentang pentingnya mendukung komunitas penjaga hutan dengan skema insentif yang adil," ungkap Adi Junedi.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf