Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Natuna Tetapkan 39,4 Hektare Lahan di Bunguran Tengah sebagai Kawasan Konservasi Kekah yang Terancam Punah

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Natuna Tetapkan 39,4 Hektare Lahan di Bunguran Tengah sebagai Kawasan Konservasi Kekah yang Terancam Punah
Foto: Kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) konservasi kekah (Presbytis natunae), di Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, Kepri (sumber: ANTARA/Muhamad Nurman)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menetapkan 39,4 hektare lahan di Kecamatan Bunguran Tengah sebagai kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) untuk konservasi kekah (Presbytis natunae), spesies primata endemik yang terancam punah.

Penetapan kawasan konservasi ini dilakukan pada pekan ketiga Juli 2025 melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 100.3.3.2.232 Tahun 2025.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna, Ferizaldi, mengonfirmasi penetapan ini saat diwawancarai dari Natuna pada hari Senin.

Kawasan yang ditetapkan terletak di Jalan Gunung Gundul, Desa Harapan Jaya, Kecamatan Bunguran Tengah, dengan luas wilayah 39,4379 hektare yang terdiri atas kawasan inti dan kawasan penyangga.

Wilayah tersebut dipilih karena merupakan habitat alami kekah dan memiliki banyak pohon karet, yang menjadi tanaman favorit spesies tersebut.

Selain itu, lahan ini merupakan milik Pemerintah Kabupaten Natuna sehingga memudahkan proses pengelolaan dan pengawasan.

Tujuan Konservasi dan Status Kekah

Penetapan kawasan ini bertujuan mencegah kepunahan kekah, menyediakan sumber daya ekosistem yang menjamin kelestarian hidupnya, melindungi kekayaan ekosistem alam, serta memelihara proses ekologi dan keseimbangan alam secara berkelanjutan.

Ferizaldi menjelaskan, "Status kekah adalah VU atau Vulnerable atau rentan, artinya spesies ini memiliki risiko kepunahan sangat tinggi karena populasi turun drastis menjadi kurang dari 5.000 ekor."

Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), populasi kekah pada tahun 2000 diperkirakan masih di bawah 10.000 ekor, namun kini terus menurun.

Hasil pemantauan lapangan terbaru oleh DLH Natuna memperkirakan jumlah kekah saat ini kurang dari 5.000 ekor.

Rencana Pengelolaan Kawasan

Ferizaldi mengungkapkan bahwa pihaknya akan menempatkan petugas penjaga kawasan dan petugas observasi untuk memantau keberadaan kekah di lokasi tersebut.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat upaya pelestarian spesies langka yang hanya ditemukan di wilayah Natuna ini.

DLH Natuna juga akan menyusun rencana pengelolaan berbasis konservasi jangka panjang untuk memastikan keberlangsungan kawasan Kehati tersebut.

Penulis :
Shila Glorya