
Pantau - PT PLN (Persero) membangun gedung TK Negeri Kalu Manandung di Kabupaten Sumba Timur dengan menggunakan ecoblock, material bangunan hasil daur ulang dua ton sampah botol plastik.
Gedung sekolah ini menjadi yang pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menggunakan ecoblock, sebagai wujud nyata penerapan ekonomi sirkular di sektor pendidikan.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PLN dengan mitra pelaksana Happy Hearts Indonesia (HHI), yang memulai pembangunan sejak awal tahun 2025 dan selesai pada bulan Maret 2025.
Gedung baru ini terdiri dari dua ruang kelas yang kokoh, dilengkapi toilet, serta berbagai sarana penunjang seperti laptop, buku, alat peraga, dan permainan edukatif.
Executive Vice President (EVP) Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menjelaskan bahwa pembangunan ini adalah simbol kolaborasi dan inovasi dalam keberlanjutan.
"TK Negeri Kalu Manandang dibangun melalui kolaborasi multi pihak dan menjadi sekolah pertama yang menggunakan ecoblock dari sampah plastik di NTT", ungkapnya.
Gregorius juga menegaskan bahwa penggunaan bahan daur ulang ini menjadi solusi atas dua masalah sekaligus, yakni limbah plastik dan kurangnya fasilitas pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
"Semua masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak di Sumba Timur, berhak mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang layak", ia mengungkapkan.
Dukungan Pemerintah Daerah dan PLN Wilayah
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, F Eko Sulistyono, menyampaikan rasa bangganya atas selesainya proyek ini dan berharap dapat melahirkan generasi masa depan yang cerdas dan peduli terhadap lingkungan.
"Kami berharap dari sekolah ini akan lahir generasi emas Sumba yang cerdas dan peduli lingkungan. PLN UIW NTT berkomitmen penuh untuk terus mendukung setiap langkah kemajuan di daerah ini", ujarnya.
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, turut mengapresiasi PLN atas kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan di wilayahnya.
“Pembangunan ini merupakan pemberian fasilitas yang sangat berarti bagi dunia pendidikan di Kabupaten Sumba Timur, mengingat indeks pendidikan kami baru berada di posisi tujuh dan indeks bisa membaca di posisi 30 persen”, katanya.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan dengan ecoblock dari plastik daur ulang adalah inovasi penting yang belum pernah diterapkan sebelumnya di daerah tersebut.
"Pembangunan menggunakan plastik daur ulang ini adalah hal baru dan berbeda dari yang pernah kami lihat selama ini, ini adalah sesuatu yang penting dan prioritas yang dibutuhkan daerah ini", ujarnya.
Dengan pembangunan gedung baru ini, anak-anak yang sebelumnya menempuh pendidikan di bangunan sewaan yang tidak layak kini memiliki ruang belajar yang aman dan memadai.
- Penulis :
- Shila Glorya