
Pantau.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan dari 437 orang meninggal dunia akibat tsunami di Selat Sunda, 429 di antaranya sudah dimakamkan. Sementara 8 orang masih belum bisa teridentifikasi.
"Tercatat 437 orang meninggal dunia, di mana 429 jenazah sudah dimakamkan, 8 jenazah belum teridentifikasi. Dan rencana 8 jenazah ini akan dimakam secara massal," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Segera Bangun Kembali Rumah Terdampak Tsunami
Sutopo melanjutkan, untuk korban yang mengalami luka-luka saat ini tercatat 14.059 orang, serta 10 orang dinyatakan masih hilang terbagi dari Lampung Selatan 7 orang dan Pandeglang 3 orang.
Untuk jumlah orang yang mengungsi saat ini tercatat menurut Sutopo, 36.923 orang yang paling banyak ada di Pandeglang yaitu 22.811 pengungsi dan di Lampung Selatan 7.868 pengungsi.
Baca juga: Polisi Kumpulkan Fakta Terkait Posko Bantuan Fiktif di Kabupaten Pandeglang
"Untuk pengungsi di Pandeglang, dari yang ada saat ini 22.811 jiwa diperkirakan hanya sekitar 10 ribu masyarakat yang mengungsi karena rumahnya rusak, karena ada 1.012 unit rumah rusak di Pandeglang sehingga mereka mengungsi," ungkapnya.
"Tetapi ada sekitar 12 ribu jiwa pengungsi masyarakat mengungsi bukan karena rumahnya rusak. Mereka adalah karena trauma dgn tsunami, apalagi adanya informasi potensi tsunami yang dibangkitkan oleh longsor bawah laut akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau akan berpotensi tinggi terjadinya tsunami susulan," tandasnya.
- Penulis :
- Adryan N