billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Dorong Kolaborasi Riset Pembibitan dan Irigasi, Libatkan Mahasiswa hingga Industri

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Pemerintah Dorong Kolaborasi Riset Pembibitan dan Irigasi, Libatkan Mahasiswa hingga Industri
Foto: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto (kanan) dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman (kiri) saat berdiskusi mengenai potensi riset pertanian bersama di Jakarta (sumber: Kemdiktisaintek)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) resmi membuka peluang kolaborasi riset dalam program pembibitan dan irigasi sejumlah komoditas pertanian.

Program ini mencakup riset pembibitan untuk komoditas kakao, kacang mete, pala, kelapa, gandum, bawang putih, dan jagung, serta bidang irigasi untuk mendukung produktivitas.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, dalam keterangan pers di Jakarta pada Jumat (1/8), mendorong partisipasi aktif dari mahasiswa, kampus, industri, petani, dan masyarakat umum.

"Ini sesuai dengan program kami, ‘Mahasiswa Berdampak’. Pembibitan dan irigasi bisa dimaksimalkan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, serta mahasiswa yang aktif berorganisasi di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)," ungkapnya.

Ia juga menyarankan agar setiap tim riset mahasiswa mendapat pendampingan langsung dari dosen sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Selain itu, keterlibatan industri dan konsultan dianggap penting untuk menjamin akuntabilitas dan mutu dari program pembibitan dan irigasi tersebut.

Konsolidasi Data Lahan dan Sinergi Agroklimat

Sejumlah kampus telah mulai melakukan pemetaan lahan di sekitar wilayah mereka untuk mendukung program ini.

Langkah selanjutnya adalah konsolidasi data pemetaan guna memastikan kesesuaian lokasi tanam, terutama untuk komoditas yang memiliki kebutuhan lahan spesifik.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyambut baik program ini dan menekankan pentingnya kolaborasi dalam pemetaan agroklimat nasional.

"Akurasi dan transparansi dalam pemetaan dan pemilihan bibit sangat penting untuk keberlanjutan program," ia mengungkapkan.

Kolaborasi lintas sektor ini tidak hanya dianggap sebagai upaya teknis, tetapi juga sebagai bentuk nyata pembelajaran berbasis riset bagi mahasiswa dan masyarakat.

Program ini diharapkan mampu mendorong keterlibatan generasi muda dalam pertanian yang berkelanjutan.

Penulis :
Shila Glorya