
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melanjutkan pembangunan Bendungan Karangnongko yang berlokasi di Desa Ngelo dan Desa Mendenrejo, perbatasan Kabupaten Bojonegoro dan Blora, sebagai bagian dari upaya pemerintah menuju swasembada pangan dan air nasional.
Strategi Nasional Menuju Ketahanan Air dan Pertanian
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan bendungan bukan hanya fokus pada tampungan air, tetapi juga pada ketersediaan air sepanjang tahun, terutama untuk irigasi pertanian.
“Dengan selesainya pembangunan fisik bendungan, fokus selanjutnya adalah percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis. Ini penting untuk mendukung produktivitas pertanian dan meningkatkan jumlah masa panen bagi petani,” ungkapnya.
Pembangunan bendungan ini mendukung Visi Astacita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam pencapaian swasembada pangan, energi, dan ketahanan air nasional.
Bendungan Karangnongko juga menjadi bagian dari strategi PU608 yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen pada tahun 2029.
Spesifikasi dan Manfaat Bendungan Karangnongko
Pekerjaan konstruksi bendungan dimulai sejak 2023 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Pembangunan dilakukan melalui dua paket pekerjaan dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,26 triliun dan ditargetkan selesai pada tahun 2026.
Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 59,1 juta meter kubik dan akan mengairi:
DI Karangnongko Kiri di Kabupaten Blora seluas 1.746 hektare dengan debit 2,85 m³/detik.
DI Karangnongko Kanan di Kabupaten Bojonegoro seluas 5.203 hektare dengan debit 7,90 m³/detik.
Selain itu, bendungan akan menyuplai air ke kawasan Solo Valley Werken yang sudah digunakan sejak era Hindia Belanda, meliputi wilayah Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, dan Surabaya dengan cakupan seluas 62.000 hektare.
Luas genangan Bendungan Karangnongko mencapai 1.026,55 hektare.
Sistem irigasi teknis yang terintegrasi dengan aliran Sungai Bengawan Solo ini akan meningkatkan intensitas tanam dan hasil panen secara tahunan.
Air Baku dan Fungsi Pengendali Banjir
Bendungan Karangnongko dirancang untuk menyediakan cadangan air baku sebesar 1.150 liter/detik bagi wilayah Bojonegoro, Ngawi, Blora, dan Tuban.
Pasokan air ini diproyeksikan cukup untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi sekitar 270.305 jiwa.
Fungsi strategis lainnya adalah sebagai pengendali banjir di Sungai Bengawan Solo dengan potensi mereduksi debit banjir seluas 760 hektare.
Keberadaan bendungan ini juga akan memperkuat sistem pengendalian banjir wilayah hilir di Kabupaten Lamongan, yang selama ini hanya mengandalkan:
- Bendung Gerak Bojonegoro
- Bendung Gerak Babat
- Bendung Gerak Sembayat
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf