
Pantau - Pada 6 April 1977, sastrawan sekaligus wartawan LKBN ANTARA, Mochtar Lubis, menyampaikan pidato kebudayaan yang menggemparkan publik di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Pidato tersebut kemudian dibukukan dengan judul "Manusia Indonesia", yang menjadi refleksi tajam mengenai kondisi karakter bangsa Indonesia yang kala itu baru berusia 32 tahun sebagai negara merdeka.
Dalam pidatonya, Mochtar Lubis menyampaikan bahwa meski mayoritas masyarakat Indonesia dikenal santun dan beradab, masih terdapat sifat-sifat mendasar yang perlu dibenahi.
12 Sifat Dasar Manusia Indonesia Menurut Mochtar Lubis
Mochtar Lubis menggambarkan Indonesia seperti mobil yang perlu pemeliharaan karena beberapa bagian mesinnya sudah rusak atau tidak berfungsi optimal.
Ia menguraikan bahwa terdapat 12 sifat dasar manusia Indonesia yang perlu diperbaiki agar bangsa ini dapat berkembang lebih baik, yaitu: hipokritis (munafik), segan bertanggung jawab, bersikap feodal, percaya takhayul, artistik, lemah watak dan karakter, boros, malas bekerja keras, tukang menggerutu, dengki, dan mudah meniru.
Menurut Mochtar Lubis, karakteristik tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan terbentuk oleh latar belakang pendidikan, sistem sosial politik, serta struktur sosial yang timpang.
Ia menekankan, "Pendidikan yang baik, sistem politik yang sehat, dan struktur sosial yang adil harus menjadi prioritas untuk memperbaiki manusia Indonesia," ungkapnya.
Relevansi Gagasan di Masa Kini
Meskipun telah berlalu hampir lima dekade, pandangan Mochtar Lubis dalam "Manusia Indonesia" masih dianggap relevan hingga hari ini.
Sifat-sifat negatif yang dikritisinya tetap terlihat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, termasuk dalam perilaku publik di media sosial yang penuh ujaran kebencian, saling hujat, dan kurangnya etika komunikasi.
Program-program seperti "Revolusi Mental" yang digaungkan pemerintah dinilai belum menyentuh akar persoalan kebangsaan yang sebenarnya.
Mochtar Lubis juga menegaskan pentingnya pemerataan pendidikan sebagai salah satu solusi utama untuk memperbaiki karakter dan moral bangsa.
Ia meyakini bahwa solusi sejati harus diarahkan pada tiga aspek utama: pendidikan yang mampu mencetak masyarakat reflektif dan kritis, sistem politik yang demokratis dan bebas dari politik transaksional, serta struktur sosial yang menopang kehidupan rakyat melalui sistem ekonomi yang adil dan sehat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf