
Pantau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur, mulai menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau tahun ini.
Distribusi bantuan dilakukan melalui kerja sama antara Pemkab Bangkalan dan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bangkalan.
20 Desa Jadi Sasaran Awal, Fokus pada Wilayah Kritis
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangkalan, Eko Sugiharto, menyampaikan bahwa sebanyak 20 desa di empat kecamatan menjadi sasaran distribusi tahap awal.
"Distribusi dilakukan berdasarkan permohonan dari aparat desa kepada Pemkab Bangkalan, dan Kecamatan Sepulu menjadi wilayah yang paling banyak mengajukan permohonan," ungkapnya.
Empat kecamatan yang menjadi sasaran distribusi awal adalah Kecamatan Tanah Merah, Blega, Arosbaya, dan Sepulu.
BPBD Bangkalan mengerahkan tiga truk tangki setiap hari, masing-masing berkapasitas 6.000 liter, dengan total suplai air mencapai 18.000 liter per hari.
53 Desa Terdampak, Prioritas Diberikan ke Daerah Kekeringan Kritis
Berdasarkan data BPBD Bangkalan, wilayah terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih tersebar di sembilan kecamatan, yaitu Tanah Merah, Kwanyar, Blega, Konang, Kokop, Geger, Klampis, Sepulu, dan Arosbaya.
Total desa yang terdampak kekeringan mencapai 53 desa, angka yang sama seperti pada tahun 2024.
Jenis kekeringan yang terjadi dibagi menjadi dua kategori: kekeringan kritis dan kekeringan langka.
Kekeringan kritis terjadi ketika pemenuhan air hanya mencapai 10 liter atau lebih per orang per hari, dan warga harus menempuh jarak lebih dari 3 kilometer untuk mendapatkan air.
Sementara itu, kekeringan langka ditandai dengan kebutuhan air di bawah 10 liter per orang per hari, dengan jarak ke sumber air sekitar 0,5 km hingga 3 km.
Pemkab Bangkalan memprioritaskan distribusi bantuan kepada desa-desa yang mengalami kekeringan kritis untuk menjamin ketersediaan air bersih dan meringankan beban warga selama musim kemarau.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf