
Pantau - Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, menyatakan dukungan penuh DPD RI terhadap program Presiden Prabowo Subianto untuk membuka jutaan hektare sawah baru sebagai langkah mewujudkan swasembada pangan nasional.
Dukungan DPD RI terhadap Program Swasembada Pangan
Dalam pernyataannya, Tamsil menegaskan pentingnya kedaulatan pangan bagi bangsa.
"Swasembada pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. DPD RI mendukung penuh langkah Presiden membuka jutaan hektare sawah baru agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor," ungkapnya.
Dukungan tersebut disampaikan usai Presiden memaparkan program pembukaan sawah baru seluas 2 juta hektare dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI pada Jumat (15/8).
Menurut Tamsil, program itu selaras dengan Astacita yang menjadikan swasembada pangan sebagai pilar utama pembangunan nasional.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program bergantung pada keterlibatan pemerintah daerah dalam implementasinya.
"DPD RI akan mengawal agar petani di daerah mudah mendapatkan pupuk, benih, dan alat pertanian tanpa birokrasi rumit," ia mengungkapkan.
Infrastruktur, Stabilitas Harga, dan Pengawasan
Tamsil mengapresiasi langkah pemerintah yang menaikkan harga beli gabah menjadi Rp6.500 per kilogram.
"Stabilitas harga gabah yang menguntungkan diyakini akan meningkatkan pendapatan petani," ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur pendukung seperti irigasi, jalan tani, dan akses logistik distribusi.
"Pembukaan sawah baru harus dibarengi pembangunan irigasi dan akses distribusi yang memadai," katanya menegaskan.
Selain itu, ia mengingatkan perlunya pengawasan ketat untuk mencegah kecurangan, penimbunan, dan permainan harga yang dapat merugikan masyarakat.
Pemerintah berencana membuka sawah baru di Papua Selatan, Kalimantan, dan Sumatera sebagai langkah strategis menuju kemandirian pangan.
Tamsil mencatat bahwa stok beras nasional kini menembus lebih dari 4 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah.
"Cadangan beras nasional yang kini menembus 4 juta ton menjadi capaian historis. Ini bukti bahwa jika petani diberdayakan, negara akan kuat," tuturnya.
Ia menutup pernyataannya dengan optimisme terhadap kerja sama lintas lembaga.
"Dengan sinergi pusat dan daerah, swasembada pangan bukan lagi mimpi, tetapi kenyataan yang bisa kita wujudkan bersama," ia menegaskan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti










