Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dari Buruh ke Penggerak Lingkungan, Mamat dan Kelompok Wiralodra Ubah Sampah Jadi Karya Bernilai

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Dari Buruh ke Penggerak Lingkungan, Mamat dan Kelompok Wiralodra Ubah Sampah Jadi Karya Bernilai
Foto: (Sumber: Mamat saat menunjukkan plakat dari sampah plastik hasil daur ulang oleh kelompok Wiralodra di Desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025). ANTARA/Fathnur Rohman.)

Pantau - Matori, atau akrab disapa Mamat, kini berusia 50 tahun, adalah sosok mantan buruh kebersihan di anak perusahaan PT Pertamina yang berhasil mengubah arah hidupnya menjadi penggerak lingkungan.

Mamat pernah menerima bayaran hanya Rp200 ribu per bulan sebagai tenaga kebersihan, jumlah yang dinilainya tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Kondisi itu mendorongnya untuk aktif dalam aksi demonstrasi sebagai Ketua Serikat Buruh Indramayu (SBI), dengan tuntutan utama kenaikan upah buruh.

Aksinya saat itu dianggap nekat, namun berhasil membuahkan hasil—upah buruh naik dari Rp800 ribu menjadi Rp1 juta.

"Saat saya keluar (dari pekerjaan) pas posisi upah naik. Perjuangannya tidak sia-sia," ungkapnya.

Setelah keluar dari dunia buruh, Mamat tidak berhenti berjuang.

Ia justru bertransformasi menjadi penggerak isu lingkungan di komunitas lokal.

Kelompok Wiralodra: Sampah Disulap Jadi Plakat Bernilai

Kini, Mamat aktif dalam kelompok Wiralodra, sebuah komunitas warga di Desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang berfokus pada pengolahan sampah plastik melalui teknik daur ulang.

Salah satu produk kreatif dari kelompok ini adalah plakat-plakat cantik yang dibuat dari limbah plastik.

Plakat tersebut ditunjukkan Mamat dengan bangga kepada jurnalis ANTARA, sebagai bukti bahwa sampah pun bisa bernilai.

Menariknya, meskipun dulu ia berseberangan dengan perusahaan negara, kini Mamat dan kelompok Wiralodra justru menjadi mitra binaan Pertamina dalam program pemberdayaan masyarakat.

Transformasi dari konflik ke kolaborasi ini menunjukkan bahwa perjuangan sosial dapat berkembang menjadi inisiatif lingkungan yang konkret dan berdampak.

Kisah Mamat dan Wiralodra menjadi bukti nyata bahwa keberanian memperjuangkan hak bisa menjadi landasan untuk melahirkan perubahan positif di bidang lain—dari buruh jalanan menjadi pelopor lingkungan.

Penulis :
Aditya Yohan