HOME  ⁄  Nasional

Airlangga Minta Kadin Dukung Posisi Indonesia di WTO Menjelang MC14

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Airlangga Minta Kadin Dukung Posisi Indonesia di WTO Menjelang MC14
Foto: Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta (sumber: ANTARA/Bayu Saputra)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk mendukung langkah pemerintah dalam perundingan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Permintaan tersebut disampaikan Airlangga di tengah tantangan global akibat vakumnya Badan Banding (Appellate Body) WTO.

Tantangan Vakumnya Badan Banding WTO

Airlangga menegaskan bahwa tidak berfungsinya Appellate Body menyebabkan sejumlah kasus sengketa perdagangan tidak bisa dilanjutkan ke tahap banding.

"Appellate Body WTO belum ada. Ini juga PR bagi Kadin untuk mendukung WTO round di bulan MC14 (The 14th WTO Ministerial Conference)," ungkapnya usai menghadiri diskusi dengan Kadin di Jakarta, Kamis.

Ia menilai kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia usaha.

Menurut Airlangga, keterlibatan pelaku usaha sangat penting untuk memperkuat posisi Indonesia menjelang Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-14 (MC14) di Kamerun tahun 2026.

Posisi Indonesia dan Peran Kadin

Airlangga menegaskan bahwa Indonesia konsisten memperjuangkan kepentingannya di WTO, salah satunya dengan keberhasilan dalam sengketa biodiesel.

"Indonesia menang di WTO untuk biodiesel, kemudian di sengketa nikel pun Indonesia menang. Yang belum panel, karena panel WTO memang sedang tidak ada," jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa MC14 akan berlangsung di Yaoundé, Kamerun, pada 26–29 Maret 2026 dengan agenda membahas arah reformasi WTO.

Airlangga menekankan peran Kadin sangat penting agar Indonesia tidak kehilangan peluang dalam forum multilateral tersebut.

"Karena jangan sampai WTO ditinggalkan oleh multilateralisme ataupun bilateralisme. Ini menjadi persoalan baru bagi perdagangan dunia," tutupnya.

Penulis :
Arian Mesa