
Pantau - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih juara 1 dan juara 2 dalam kompetisi internasional AstraZeneca Project iDEA 2025 berkat inovasi mereka dalam solusi penanganan penyakit langka berbasis teknologi dan pendekatan kreatif.
Dekan Fakultas Farmasi UI, Arry Yanuar, menyatakan bahwa prestasi ini mencerminkan keunggulan akademik sekaligus kepedulian sosial mahasiswa terhadap isu-isu kesehatan global.
"Kami sangat bangga dengan pencapaian ini dan akan terus mendukung mahasiswa untuk berkarya di tingkat nasional maupun internasional," ungkapnya.
RareAware: Platform Digital Berbasis AI untuk Penyakit Langka
Tim RareAware dari program Sarjana Farmasi UI yang terdiri dari Puteri Adristi Arundaya Iriana, Ratu Sheika Hadisya Hidayat, Abendanon Dooradi, dan Ruth Martarani berhasil meraih juara 1 lewat karya berjudul “A Solution to Raise Awareness, Drive Early Detection, and Empower Support for Rare Diseases in Indonesia.”
RareAware adalah platform digital berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menyediakan fitur terintegrasi untuk mendukung penanganan penyakit langka.
Fitur untuk pasien dan masyarakat umum mencakup:
- Teknologi analisis gejala visual berbasis AI
- Peta rujukan rumah sakit untuk penyakit langka
- Komunitas pasien
- Portal crowdfunding
- Informasi kampanye RareAware
Sementara untuk tenaga kesehatan, platform ini menyediakan:
- Database laporan kasus penyakit langka
- Webinar edukatif bersama dokter spesialis
- Mekanisme pooled procurement untuk pengadaan obat
RareAware berperan sebagai jembatan antara pasien, tenaga medis, industri farmasi, NGO, dan pembuat kebijakan dalam satu sistem terintegrasi.
Renaya: Figurine Edukatif untuk Tingkatkan Kesadaran Penyakit Langka
Tim Rare Hero yang meraih juara 2 terdiri dari Fanny Anabel Sulistio (S1 Farmasi UI), serta Saffana Kalista dan Aisyah Nur Khasanah (Program Profesi Apoteker UI), melalui karya “Empowering Rare Disease Awareness: A Creative Engagement and Storytelling Strategy through Renaya Figurines.”
Inovasi ini menghadirkan blind-box figurine bernama Renaya, simbol kesadaran dan perlindungan terhadap pasien penyakit langka, khususnya atypical Hemolytic Uremic Syndrome (aHUS).
Nama Renaya berasal dari kombinasi kata renal (ginjal) dan anaya (perlindungan), digambarkan sebagai “malaikat kecil” yang membawa harapan.
Setiap figurine dilengkapi kode QR yang berisi:
- Informasi edukatif tentang penyakit
- Kisah nyata pasien
- Akses untuk berdonasi
Melalui desain visual yang menarik dan narasi personal, proyek ini bertujuan mengubah persepsi publik tentang istilah "rare" menjadi bentuk kepedulian terhadap penyakit langka.
Renaya juga menjembatani suara pasien, mengatasi stigma, dan mendorong kolaborasi multisektor.
Solusi Nyata dari Mahasiswa untuk Tantangan Kesehatan Global
Kompetisi AstraZeneca Project iDEA 2025 berfokus pada solusi inovatif dalam diagnosis dini, pengobatan, edukasi, dan akses layanan penyakit langka.
Keberhasilan kedua tim UI menjadi kebanggaan bagi sivitas akademika dan menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga mampu menghadirkan solusi berdampak bagi masyarakat.
"Dengan mengusung konsep inovatif, mereka berupaya menjawab tantangan besar terkait penyakit langka yang kerap terabaikan," tutup Arry.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti