
Pantau - PT Indominco Mandiri (IMM), anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), telah melakukan reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang seluas 9.558,12 hektare secara kumulatif hingga Juni 2025.
Reklamasi Bertahap dan Berbasis Ilmiah
Kepala Teknik Tambang Indominco Mandiri, Eddy Susanto, menjelaskan bahwa total bukaan lahan tambang hingga periode tersebut mencapai 15.331,90 hektare.
"Artinya, kita sudah melakukan kegiatan reklamasi kurang lebih 60 persen dari total bukaan lahan," ungkapnya.
Wilayah konsesi Indominco secara administratif mencakup 24.121 hektare dan tersebar di Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Proses reklamasi dilakukan secara bertahap, dimulai dari penggunaan kembali top soil atau lapisan tanah atas yang sebelumnya disimpan sebelum penambangan.
Tanah ini digunakan kembali sebagai media tanam karena tanpa top soil, tanaman sulit tumbuh secara optimal.
Sebelum dilakukan penanaman, IMM juga melakukan NAG test untuk mendeteksi potensi pembentukan air asam tambang.
Jika suatu area dikategorikan PAF (potentially acid forming), maka lahan akan diberi pelapisan tambahan untuk menetralkan tingkat keasaman.
Sebaliknya, jika tergolong NAF (non acid forming), maka kontur lahan dibentuk ulang, dilakukan penyebaran top soil, dan kemudian dilakukan penanaman.
Jenis tanaman yang digunakan dalam revegetasi meliputi spesies cepat tumbuh seperti sengon buto, sengon, johar, trembesi, kayu putih, dan waru, serta tanaman lokal untuk meningkatkan keanekaragaman hayati.
Arboretum dan Nursery: Bukti Nyata Pemulihan Ekosistem
Salah satu contoh keberhasilan reklamasi adalah Arboretum 30 Gemilang, sebuah kawasan bekas tambang seluas 65 hektare yang direklamasi sejak 2001 dan kini menjadi pusat studi konservasi.
Pada tahun 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan arboretum ini sebagai calon laboratorium reklamasi hutan di Indonesia melalui SK Nomor S.16/KTA/R2PKH/DAS.1/1/2022.
Arboretum ini ditumbuhi berbagai pohon lokal seperti ulin, meranti, kapur, bangkirai, dan bayur.
Selain itu, terdapat pula 50 jenis tumbuhan bawah yang mencakup kelompok herba, liana, epifit, palem, dan paku-pakuan.
Dari sisi fauna, kawasan tersebut menjadi habitat bagi 13 jenis mamalia, 53 jenis burung, 8 jenis herpetofauna, 22 jenis kupu-kupu, dan 17 jenis capung.
Transformasi lahan pascatambang menjadi hutan buatan yang menyerupai ekosistem alami membuktikan bahwa pemulihan lingkungan dapat dicapai secara signifikan.
Untuk mendukung reklamasi berkelanjutan, Indominco juga mengoperasikan fasilitas nursery dengan kapasitas hingga 1 juta bibit tanaman.
Jenis tanaman lokal yang dibudidayakan di fasilitas ini antara lain meranti, ulin, kapur, duabanga, bayur, dan gaharu.
Fasilitas pendukung nursery mencakup rumah kompos, area penyiapan media tanam, danau, area adaptasi, rumah kaca, rumah kaca melon premium, serta laboratorium kultur jaringan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf