
Pantau - Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025) pukul 15.35 WIB setelah menjalani lawatan luar negeri selama sepekan ke Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.
Sambutan Kepulangan Presiden
Kepulangan Presiden disambut langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara.
Turut hadir Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menpora Erick Thohir, Kepala BIN Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan lawatan kenegaraan ini menghasilkan capaian penting.
"Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat, kemudian PM Kanada, kemudian tadi Raja Belanda, kemudian tadi pagi juga Presiden Macron menelepon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan beliau atas pidato Bapak Presiden," ungkapnya.
Hasil Lawatan Kenegaraan
Negara pertama yang dikunjungi Presiden adalah Jepang dengan agenda utama mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy melaporkan bahwa Expo Osaka menghasilkan komitmen investasi sebesar 23,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp380 triliun.
Di Amerika Serikat, Prabowo mendapat kehormatan menyampaikan pidato dalam Sidang Umum PBB dengan urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.
Pidato di hadapan 193 negara anggota PBB tersebut mendapat apresiasi luas dari para pemimpin dunia.
Selain itu, Presiden juga bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino yang menyatakan dukungan untuk pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia.
Di Kanada, Presiden diterima Gubernur Jenderal Mary Simon dan bertemu dengan PM Kanada Mark Carney.
Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
"Intinya adalah 90,5 persen tarif barang-barang, produk-produk Indonesia akan dihapus oleh Kanada. Dan itu tentunya mendampak positif, sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia," ujar Teddy.
Lawatan berlanjut ke Belanda, di mana Presiden Prabowo diterima Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch.
Pertemuan resmi tersebut menghasilkan kesepakatan Belanda untuk mengembalikan sekitar 30 ribu benda dan artefak Jawa bersejarah, serta fosil dan dokumen milik Indonesia.
- Penulis :
- Arian Mesa