
Pantau - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin secara resmi melepas sebanyak 600 calon pekerja migran ke luar negeri pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Para pekerja migran ini akan diberangkatkan ke Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Taiwan.
Acara pelepasan digelar di kantor PT Prima Duta Sejati yang berlokasi di Jawa Timur.
Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja
Dalam siaran pers terpisah yang disampaikan dari Jakarta, Mukhtarudin menekankan pentingnya peningkatan keterampilan tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.
"Supaya bonus demografi tidak berubah menjadi beban, kita harus siapkan kualitas tenaga kerja dan ciptakan lapangan kerja. Dalam negeri tetap prioritas, namun pasar luar negeri juga terbuka lebar," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas pekerja migran memerlukan kerja sama lintas sektor.
"Kolaborasi bisa melalui kemitraan dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga pusat, dan lembaga pendidikan vokasi untuk membina calon pekerja," ia mengungkapkan.
Mukhtarudin juga menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tengah menjajaki peluang pembukaan pasar tenaga kerja ke kawasan Eropa.
"Kita dorong masuk ke pasar baru seperti Eropa. Sementara pasar Asia seperti Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea, Malaysia, dan Singapura sudah berjalan dengan baik," jelasnya.
Menurutnya, ekspansi ke pasar Eropa akan dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan aspek regulasi dan perlindungan tenaga kerja.
"Negara tujuan harus memiliki regulasi dan perlindungan memadai serta sistem jaminan sosial yang baik," tegas Mukhtarudin.
Dukungan Sektor Swasta dan Dampak di Daerah
Direktur PT Prima Duta Sejati, Maxixe Mantofa, mengungkapkan bahwa sebagian besar dari 600 pekerja migran tersebut akan ditempatkan di negara-negara Asia.
"Ke Jepang sebagian besar untuk sektor konstruksi, pabrik, dan industri makanan. Sementara Taiwan dan Hong Kong banyak untuk pekerja domestik, caregiver, dan pabrik," jelasnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Kementerian P2MI dalam mempercepat proses penempatan tenaga kerja.
"Di bawah kepemimpinan Pak Menteri, kami merasakan perubahan besar di Jawa Timur. BP3MI kini memberikan layanan yang jauh lebih mudah dan maksimal," ujarnya.
Maxixe menilai Kemen-P2MI konsisten dalam memperluas akses lapangan kerja melalui berbagai program.
Menurutnya, program pelatihan, regulasi yang jelas, serta kemitraan strategis menjadi kunci dalam menciptakan penempatan pekerja migran yang aman dan berkualitas.
Tujuan akhir dari seluruh upaya ini adalah untuk memastikan bahwa para pekerja migran Indonesia dapat bekerja secara aman, bermartabat, dan kompetitif di pasar global.
- Penulis :
- Shila Glorya