Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PP Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Nilai Jasa Besarnya dalam Revolusi dan Pembangunan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PP Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Nilai Jasa Besarnya dalam Revolusi dan Pembangunan
Foto: (Sumber: Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad. ANTARA/HO-PP Muhammadiyah/aa..​​​​​​)

Pantau - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara terbuka menyatakan dukungannya agar Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, dengan alasan jasa besar yang telah ia berikan sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga era pembangunan nasional.

Dinilai Berjasa Sejak Revolusi hingga Pembangunan

Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menegaskan bahwa Soeharto merupakan tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang layak mendapatkan penghargaan atas pengabdian dan kontribusinya.

"Kami mendukung Bapak Soeharto sebagai pahlawan nasional karena beliau sangat berjasa kepada Republik Indonesia, sejak masa revolusi kemerdekaan hingga masa pembangunan," ujar Dadang.

Soeharto disebut turut berperan dalam perang gerilya melawan Belanda dan menjadi salah satu tokoh kunci dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, yang dinilai sebagai momentum strategis dalam meraih pengakuan kedaulatan Indonesia secara internasional.

Di masa kepemimpinannya sebagai presiden, Soeharto dinilai berhasil menjalankan program pembangunan terencana melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).

Beberapa capaian utama yang disorot oleh PP Muhammadiyah antara lain:

  • Swasembada beras pada 1980-an
  • Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB)
  • Stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan nasional

Penghargaan Atas Jasa, Bukan Soal Kepentingan Politik

Dadang Kahmad menambahkan bahwa penilaian terhadap sosok pahlawan harus berangkat dari kepentingan bangsa dan negara, bukan dari sudut pandang politik semata.

"Ketika kita menghargai jasa kepahlawanan seseorang, jangan dilihat dari perbedaan politik atau kepentingan apapun, kecuali kepentingan bangsa dan negara, terlepas dari kekurangan dan kesalahan seseorang," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun 2025 telah mengajukan 40 nama tokoh nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) untuk dipertimbangkan mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf, sebagian besar nama tersebut merupakan hasil pembahasan dari tahun-tahun sebelumnya dan telah melalui proses seleksi bertahap dengan melibatkan masyarakat serta tim ahli tingkat pusat.

Selain Soeharto, nama-nama lain yang diusulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional antara lain:

  • Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
  • Aktivis buruh Marsinah
  • Jenderal (Purn) M. Jusuf
  • Ali Sadikin
  • KH Bisri Syansuri
  • Syaikhona Kholil Bangkalan
  • Prof. Mochtar Kusumaatmadja
Penulis :
Aditya Yohan