
Pantau - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menegaskan pentingnya pembentukan Direktorat Pendidikan Vokasional Madrasah sebagai wadah pengembangan keterampilan dan inovasi siswa madrasah agar potensi mereka dapat terfasilitasi secara optimal.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara welcoming dinner Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 di Tangerang, Banten.
Wamenag mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima arahan langsung dari Presiden mengenai urgensi pendidikan vokasional sebagai bagian dari penguatan daya saing siswa madrasah.
Menurutnya, tanpa direktorat khusus, potensi siswa madrasah yang mampu bersaing di luar lingkungan Kementerian Agama bisa tidak mendapat dukungan maksimal.
Madrasah Buktikan Daya Saing, Nilai Keislaman Tetap Jadi Fondasi
Wamenag menyoroti berbagai capaian siswa madrasah dalam bidang sains dan riset, termasuk keikutsertaan mereka dalam Madrasah Robotic Competition dan Olimpiade Sains Nasional, yang menghasilkan prestasi menonjol.
"Juara Olimpiade Sains Nasional berasal dari madrasah," ujarnya, sebagai bukti bahwa siswa madrasah memiliki kualitas akademik yang mumpuni secara nasional.
Meski demikian, ia menekankan bahwa identitas utama madrasah tetap bertumpu pada nilai-nilai keislaman.
Ia mengajak peserta OMI untuk memahami Islam secara kaffah, yakni secara menyeluruh, dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan riset.
Islam, menurutnya, adalah panduan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam bidang teknologi, kedokteran, dan sains.
Wamenag mencontohkan tokoh-tokoh ilmuwan Muslim seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Al-Haytham, dan Ibnu Khaldun yang berhasil memadukan spiritualitas dan keilmuan.
"Para ilmuwan Muslim dahulu adalah ilmuwan di siang hari dan ulama di malam hari, namun sejatinya mereka hanya menjalankan Islam," tuturnya.
Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang turut menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan pendidikan madrasah di Indonesia.
Ia menyatakan bahwa pengakuan terhadap pendidikan agama kini semakin luas di tengah masyarakat dan diskusi panjang di DPR mengenai pendidikan agama telah mulai menunjukkan hasil.
Marwan juga menegaskan bahwa pendidikan madrasah memiliki kontribusi besar dalam sejarah perjuangan bangsa, dengan banyak pelaku kemerdekaan berasal dari kalangan santri dan siswa pendidikan agama.
Hal ini, menurutnya, menjadi bukti bahwa madrasah dan pesantren telah memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








