Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Percepat Pemulihan Pertanian dan Peternakan Pascabencana di Sumatera, 11 Ribu Hektare Sawah Alami Puso

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Pemerintah Percepat Pemulihan Pertanian dan Peternakan Pascabencana di Sumatera, 11 Ribu Hektare Sawah Alami Puso
Foto: (Sumber: Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI sekaligus Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono (tengah), didampingi Wakil Ketua Umum DPN HKTI sekaligus Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri (keempat kiri) serta diikuti pengurus HKTI lainnya memberi keterangan kepada media terkait Pelepasan Bantuan HKTI Peduli Tahap II untuk Sumatera, di Jakarta, Rabu (31/12/2025). ANTARA/Harianto.)

Pantau - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan pemerintah mempercepat pemulihan sektor pertanian dan peternakan pascabencana di wilayah Sumatera, termasuk cetak sawah baru untuk menggantikan ribuan hektare lahan yang rusak berat.

70 Ribu Hektare Terdampak, 11 Ribu Alami Kerusakan Berat

Dalam kegiatan pelepasan bantuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk korban bencana Sumatera di Jakarta, Rabu, Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menyampaikan bahwa berdasarkan pendataan awal, sekitar 70 ribu hektare lahan pertanian terdampak bencana.

Dari jumlah tersebut, sekitar 11 ribu hektare mengalami puso atau kerusakan berat dan tidak lagi bisa difungsikan sebagai sawah.

"Lahan yang mengalami puso ini sudah tidak berbentuk sawah lagi. Untuk itu, Kementerian Pertanian akan melakukan perbaikan melalui program cetak sawah, termasuk penyediaan benih dan alat mesin pertanian agar lahan bisa kembali produktif," ungkap Sudaryono.

Langkah pemulihan ini akan difokuskan di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Ia menambahkan, pemulihan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari proses pembersihan dan rehabilitasi wilayah terdampak, disertai pendataan rinci yang dimulai pada awal Januari 2026.

Untuk lahan yang tidak mengalami gagal panen namun terganggu akibat banjir atau distribusi terputus, pemerintah akan memberikan pendampingan agar produksi bisa segera pulih.

Peternakan Juga Dipulihkan, Negara Diminta Hadir Lindungi Petani

Selain sektor tanaman pangan, Kementerian Pertanian juga mencatat dampak signifikan di subsektor peternakan, termasuk terhadap ternak ayam, sapi, dan kambing.

"Untuk peternakan yang mengalami kerusakan akibat bencana, Kementan akan menyiapkan bantuan pemulihan pascabencana, termasuk bantuan ternak, pakan, dan sarana pendukung lainnya agar usaha peternakan masyarakat bisa bangkit kembali," jelasnya.

Sudaryono menegaskan bahwa penanganan sektor pertanian pascabencana adalah bagian dari komitmen negara untuk melindungi sumber penghidupan masyarakat tani.

"Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pada masa darurat harus berjalan, tetapi negara juga harus memastikan lahan dan usaha pertanian bisa segera pulih agar petani dan peternak dapat kembali berproduksi," tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pemulihan.

"Pemulihan pertanian tidak bisa dilakukan sendiri. Kementerian Pertanian akan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta organisasi petani seperti HKTI agar perbaikan sawah dan peternakan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran," ujarnya.

Melalui langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap pemulihan sektor pertanian di wilayah terdampak bencana di Pulau Sumatera dapat berjalan optimal dan berkontribusi terhadap keberlanjutan ketahanan pangan nasional.

Penulis :
Gerry Eka