
Pantau.com - Lembaga Survei Indo Barometer sebelumnya telah menyebut bahwa elektabilitas Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sebesar 18,8 persen. Unggulnya pasangan calon (paslon) nomor urut 01 itu berdasarkan lima indikator utama yang mempengaruhi pilihan para responden.
Indikator pertama yakni, mayoritas responsen merasa puas dengan kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden Republik Indonesia.
"Indikator pertama, sebesar 64,4 persen mayoritas masyarakat merasa puas dengan kinerja Joko Widodo sebagai presiden dan yang tidak puas sebesar 31,6 persen," ucap Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli di di Hotel Century, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).
Baca juga: Selisih Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi Hanya 18,8 Persen di Survei Ini
Selain itu, pada indikator kedua yang mempengaruhi masyarakat yakni sosok atau personal dari mantan Gubernur DKI ini. Bahkan, soal kualitas kepribadian dan kemampuan masyarakat lebih memilih Jokowi. Akan tetapi, masyarakat lebih memilih Prabowo pada aspek tegas dan berwibawa sebagai Presiden.
Untuk indikator ketiga, lanjut Rusli, Jokowi berhasil memikat hati responden dengan mengeluarkan program tiga kartu penting. Ketiga kartu itu yaitu, Kartu Sembako Murah (KSM), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan Kartu Pra Kerja (KPK).
"Program-program tersebut disukai masyarakat di atas 85 persen, namun yang kenal atau tahu, belum maksimal (di bawah 40 diatas persen)," cetus Rusli.
Indikator ke empat yakni, mayoritas responden muslim Indonesia menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo.
"Sedikitnya 45,5 persen responden Islam menyatakan inspirasinya terwakili oleh Joko Widodo, sedangkan 30 persen respoden Islam merasa paling diwaakili oleh Prabowo Subiyanto," kata Rusli.
Untuk indikator terakhir atau ke lima, berdasarkan hasil survei capres petahana itu berhasil unggul merata dari Prabowo Subiyanto di berbagai segmen pemilih.
"Keunggulan dukungan terhadap Jokowi merata di berbagai segmen penting pemilih seperti: jenis kelamin, desa-kota, pulau, agama, usia, pendidikan, profesi, parpol pendukung koalisi dan lain-lain," singkat Rusli.
Baca juga: Unggul di Survei CSIS, Ma'ruf Amin: Semoga Mendekati Kenyataan
Sekedar informasi, Lembaga survei Indo Barometer menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden dan margin of error sebesar 2,83%, serta tingkat kepercayaan 95%.
Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, serta responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi