
Pantau.com - Sejumlah unsur relawan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga melaporkan beberapa temuan terkait banyaknya korban dari Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 yang meninggal kepada Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Senin (6/5/2019).
Salah satu orang turut dalam pertemuan tersebut yakni Dokter Ahli Syaraf yang tergabung Jaringan Sehat Prabowo Sandi (Jaspadi) Ani Hasibuan. Dirinya meminta kepada pemerintah untuk dilakukan pemeriksaan mendalam terkait penyebab kematian KPPS tersebut.
"Jadi apakah memang kejadian ini karena kecapekan bener nggak gitu ya harus dilakukan investigasi, jadi supaya tidak diabaikan ya," ujar Ani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Baca juga: Ini Kata BPN Soal Tweet Andi Arief Sebut Setan Gundul Sesatkan Prabowo
Ani mengatakan, dirinya telah menemui dua keluarga anggota KPPS yang meninggal dan satu rumah sakit di Jogja. Ia mengaku merasa heran melihat banyaknya petugas yang meninggal dalam waktu bersamaan.
"Dalam kedokteran ada istilahnya KLB, kejadian luar biasa, jadi kalau ada penyakit tiba-tiba merebak membuat orang sakit dalam jumlah seketika waktu hampir yang bersamaan, dan meninggal, itu sudah saatnya kita mengatakan wah ini kejadian luar biasa nih," ungkapnya.
Ditemui di tempat yang sama, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu terbuka banyaknya petugas KPPS meninggal.
Baca juga: Keluarga Anggota KPPS yang Meninggal Sebut Bantuan KPU Belum Optimal
"Dibuka saja masalahnya apa dan investigasi terhadap korban itu harus dilakukan satu persatu jangan membuat generalisasi lalu ada uang tutup mulut tidak boleh begitu," tuturnya.
Fahri mengaku kurang setuju dengan adanya usulan autopsi anggota KPPS yang meninggal. Ia lebih sepakat agar DPR membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab banyaknya anggota KPPS yang kehilangan nyawanya saat bertugas.
"Tapi paling tidak dikeluarganya diwawancara saja bagaimana orang ini bisa meninggal gitu lho. Sehingga ini bisa menjadi bahan bagi DPR khususnya, untuk menemukan ini ada modus apa pada matinya jatuhnya korban sampai diatas 500," tandasnya.
rn- Penulis :
- Widji Ananta