Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KPK Duga Ada Aliran Dana Suap pada Seleksi Rektor UIN

Oleh Adryan N
SHARE   :

KPK Duga Ada Aliran Dana Suap pada Seleksi Rektor UIN

Pantau.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada aliran dana suap dalam seleksi calon rektor di Universitas Islam Negeri (UIN). Dugaan aliran dana dalam seleksi calon rektor UIN itu merupakan pengembangan pada kasus kasus suap pengisian jabatan Tinggi di Kementerian Agama yang menjerat Romahurmuziy. 

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan penyidik menerima banyak informasi terkait dugaan aliran dana lain di Kemenag, salah satunya seleksi rektor UIN.  

"Bisa jadi (ada aliran dana pada seleksi calon rektor UIN). Kembali lagi, penyidik dalam rangka melakukan penyidikan itu banyak menerima informasi. Bisa jadi dari pemanggilan saksi, saksi itu mengatakan bukan hanya (suap seleksi Kakanwil Kemenag Jatim dan Kepala Kantor wilayah Gresik) ini, loh. Tapi juga termasuk misalnya pemilihan rektor-rektor itu," ujar Alex kepada wartawan di Gedung Ombudsman, Jl. Rasuna Said, Jakarta, Selasa (18/6/2019). 

Baca juga: Temukan Fakta Baru di Kasus Rommy, KPK Akan Periksa 3 Calon Rektor UIN

Atas dasar itu, penyidik kemudian memanggil sejumlah saksi yang berasal dari calon rektor UIN. Sejak kemarin, KPK memanggil calon rektor periode 2018-2023 dari UIN Pontianak, Surabaya, serta Aceh. 

"Itu kita belum ada substansi apa yang digali penyidik. Apakah dalam pemilihan rektor-rektor itu juga ada ya semacam seperti penunjukan Kanwil Jatim, kita belum tahu, pimpinan belum tahu. Pasti nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut kita akan ekspos," ucapnya. 

Baca juga: KPK Panggil (Lagi) 2 Calon Rektor UIN Aceh Pada Kasus Romahurmuziy

Diketahui dalam kasus suap pengisian jabatan tinggi di Kementerian Agama, KPK telah menetapkan tersangka kepada Romahurmuziy dan Kakanwil Jatim Haris Hasanuddin juga Kepala Kantor wilayah Gresik Muafaq Wirahadi. 

Mantan Ketum PPP Itu diduga menerima suap agar membantu proses seleksi Haris dan Muafaq. Serta menjamin keduanya masing-masing bisa lolos menjadi Kakanwil Kementrian Agama Jawa Timur dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Gresik. 

Penulis :
Adryan N