
Pantau - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menilai program cek kesehatan gratis dapat menjadi solusi efektif dalam mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Kebijakan ini tidak hanya membantu masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang lebih mudah, tetapi juga dapat mengurangi pengeluaran daerah.
"Kami apresiasi program cek kesehatan tersebut yang dilakukan pada saat ulang tahun warga Jakarta terutama untuk lansia. Cek kesehatan sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat, baik untuk individu maupun pemerintah," kata Abdul kepada wartawan, Minggu (9/2/2025).
"Selain Mendorong pola pikir preventif dibandingkan kuratif terhadap penyakit. Cek kesehatan juga dapat menghemat anggaran untuk pengobatan bagi Pemda DKI," imbuhnya.
Menurut Abdul alasan menjadi hemat anggaran yakni karena pemerintah bisa mendeteksi penyakit warga sejak dini, sebelum mencapai tahap yang lebih serius. pengobatan penyakit yang dapat dicegah sejak dini. Dengan adanya deteksi awal, pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
"Membantu menemukan penyakit sebelum berkembang menjadi lebih serius. Meningkatkan peluang pengobatan yang lebih efektif. Mengidentifikasi faktor risiko untuk penyakit seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan kanker. Memungkinkan tindakan pencegahan sebelum kondisi memburuk," katanya.
Baca juga: Program Cek Kesehatan Gratis Harus Didukung Fasilitas dan SDM Mumpuni di Lapangan
Selain itu cek kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Dengan demikian, mereka dapat menerapkan pola hidup sehat, mengingat biaya pencegahan jauh lebih murah dibandingkan pengobatan penyakit yang sudah parah.
"Memberikan panduan untuk memperbaiki pola makan, olahraga, dan kebiasaan hidup sehat lainnya. Dokter dapat memberikan rekomendasi personal terkait gaya hidup," kata Abdul.
"Biaya pencegahan lebih murah dibandingkan biaya pengobatan penyakit yang sudah parah. Mengurangi kemungkinan rawat inap atau pengobatan yang mahal," tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, resmi meluncurkan program cek kesehatan gratis yang mulai berjalan pada Senin (10/2/2025). Namun, program ini dibatasi hanya untuk 30 orang per hari di setiap puskesmas, mengingat kapasitas layanan yang tersedia.
"Untuk PKG kita juga nanti harus layani sekitar 9,2 juta (masyarakat). Dengan asumsi per puskesmas setiap hari itu adalah 30 orang," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, saat meninjau kesiapan di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan.
Baca juga: Antusiasme Tinggi, Program Cek Kesehatan Gratis di Jakarta Dibatasi 30 Orang per Hari
- Penulis :
- Laury Kaniasti