
Pantau - Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) membantah tegas tuduhan yang menyebut bahwa Malaysia menjadi pusat operasi kelompok Hamas, seperti yang diklaim oleh Jonathan Schanzer, mantan analis keuangan teror di Departemen Keuangan Amerika Serikat, melalui media sosial.
Isu Palestina dan Tuduhan Tak Berdasar
Inspektur Jenderal Polisi Mohd Khalid Ismail menyatakan bahwa simpati rakyat Malaysia terhadap perjuangan Palestina adalah hal yang wajar dan berakar kuat dalam solidaritas umat Muslim di negara tersebut.
"Ada warga negara asing yang dekat dengan kami, terutama warga Palestina, Suriah, dan lainnya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Malaysia, dan mungkin kekhawatiran rakyat kami disalahpahami oleh pihak lain," ungkapnya.
Khalid menegaskan bahwa meski masyarakat Malaysia menunjukkan kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina, hal itu tidak berarti negara tersebut menjadi tempat aktivitas kelompok tertentu yang dikaitkan dengan kekerasan.
Ia juga menanggapi tuduhan Schanzer yang menuding Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, tidak peduli pada perdamaian Palestina-Israel, dengan menyatakan bahwa pemerintah Malaysia tetap menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat maupun negara-negara lain.
Kerja Sama Keamanan dan Pengawasan Perbatasan
Khalid menekankan bahwa PDRM selalu bekerja sama dan bertukar informasi dengan berbagai pihak eksternal demi menjaga keamanan nasional dan efektivitas penegakan hukum di masa depan.
Dalam aspek pengendalian keamanan nasional, termasuk pengawasan perbatasan, ia menyebut bahwa pengamanan di Malaysia berada pada tingkat optimal.
Hal ini, menurutnya, tidak lepas dari koordinasi yang erat dengan berbagai instansi pemerintah seperti Departemen Imigrasi, Bea Cukai Kerajaan Malaysia, serta Badan Pengawasan dan Perlindungan Perbatasan Malaysia.
"Kami selalu berkomunikasi, berbagi informasi, dan bertindak bersama dalam menangani masalah-masalah di dekat perbatasan," jelas Khalid.
Malaysia selama ini dikenal sebagai negara yang menentang keras kekejaman zionis Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
Dalam KTT Darurat Arab-Islam yang baru-baru ini digelar di Doha, Qatar, Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyerukan agar negara-negara lain segera mengakhiri hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf