
Pantau - Mantan rekan setim Wayne Rooney di Everton, Li Tie, telah dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun akibat keterlibatannya dalam kasus suap.
Diketahui, keputusan ini menyoroti skandal korupsi yang mencoreng dunia sepak bola China. Dan mantan pemain Everton asal China itu tersandung kedalam skandal tersebut.
Menurut laporan dari BBC, Li Tie terbukti bersalah memberi dan menerima uang lebih dari 16 juta dolar AS selama kariernya sebagai pelatih. Dan Kasus ini mencuat di tengah upaya pemerintah China.
Li Tie mulai diselidiki atas aktivitasnya dalam periode 2015 hingga 2021, saat dirinya menjabat sebagai pelatih di beberapa klub besar seperti Hebei China Fortune dan Wuhan Zall.
Dalam kasus ini, Li Tie dilaporkan memanfaatkan posisinya untuk membantu klub memenangkan gelar hingga memberikan tempat bagi pemain tertentu di Timnas China.
"Saya sangat menyesal. Saya seharusnya tetap rendah hati dan mengikuti jalan yang benar," ujar Li Tie dalam pernyataannya.
Dirinya juga mengakui bahwa praktik yang dilakukannya dianggap lazim di dunia sepak bola pada masanya, meski kini hal tersebut menjadi pelanggaran serius.
Li Tie, yang kini berusia (47) tahun, memulai karier sepak bolanya di klub Liaoning sebelum bergabung dengan Everton pada tahun 2002. Awalnya sebagai pemain pinjaman, ia kemudian dipermanenkan dengan nilai transfer 1,2 juta paun.
Selama di Everton, Li Tie mencatatkan 40 penampilan dan sempat bermain bersama Wayne Rooney sebelum sang striker muda pindah ke Manchester United pada 2004.
Setelah meninggalkan Everton, Li Tie bergabung dengan Sheffield United pada 2006, tetapi hanya bermain sekali sebelum kembali ke China membela Chengdu Blades dan Liaoning.
Setelah gantung sepatu, Li Tie memulai karier kepelatihannya sebagai asisten Marcelo Lippi di Guangzhou Evergrande. Berkat prestasinya, ia berhasil menjadi pelatih kepala Timnas China, menandai puncak karier kepelatihannya sebelum tersandung kasus korupsi.
Kasus Li Tie menjadi peringatan keras bagi dunia olahraga, khususnya sepak bola, tentang pentingnya integritas dan transparansi dalam kompetisi.
Baca Juga:
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki