billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

Bolehkah Menyikat Gigi di Siang Hari saat Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya!

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Bolehkah Menyikat Gigi di Siang Hari saat Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya!
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Menjaga kebersihan gigi dan mulut merupakan bagian dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya kebersihan sebagai bagian dari keimanan. Mulut yang segar dan bebas dari bau tidak sedap bukan hanya memberikan kenyamanan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Dalam ajaran Islam, umat dianjurkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui berbagai cara, seperti menggunakan siwak dan metode pembersihan lainnya. Namun, ketika menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan mulut. Salah satunya adalah tentang waktu yang tepat untuk menyikat gigi atau bersiwak. Pembersihan gigi dan mulut pada siang hari perlu dipertimbangkan dengan bijak agar tidak menyalahi keutamaan puasa. Di sisi lain, menjaga kebersihan tubuh, termasuk mulut, tetap menjadi hal yang penting agar kesehatan tetap terjaga selama menjalankan ibadah.

Hukum Menyikat Gigi Saat Puasa Ramadan

Bolehkah Sikat Gigi di Siang Hari Saat Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya!
Ilustrasi (Freepik)

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana hukum menyikat gigi saat berpuasa? Dalam Islam, terdapat aturan mengenai bersiwak atau menyikat gigi pada siang hari di bulan Ramadan.

Baca juga: 5 Keutamaan Puasa di Bulan Ramadan

Bersiwak Setelah Matahari Terbit Hukumnya Makruh

Bolehkah Sikat Gigi di Siang Hari Saat Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya!
Ilustrasi (Freepik)

Dalam kitab Nihayatuz Zain, Syeikh Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang dimakruhkan saat menjalankan ibadah puasa, salah satunya adalah bersiwak setelah matahari tergelincir. Berikut kutipan dari kitab tersebut:

Artinya, "Terdapat 13 hal yang dimakruhkan saat berpuasa, yaitu bersiwak setelah tergelincirnya matahari (zawal).” (Syeikh Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, [Lebanon, Darul Kutub Al Ilmiyah: 2002], halaman 181)

Berdasarkan dalil ini, dapat disimpulkan bahwa bersiwak di siang hari bulan Ramadan dihukumi makruh. Hukum ini juga dapat diberlakukan pada menyikat gigi dengan sikat dan pasta gigi, karena memiliki fungsi yang sama, yaitu membersihkan rongga mulut.

Alasan Makruh Bersiwak atau Menyikat Gigi Saat Puasa

Bolehkah Sikat Gigi di Siang Hari Saat Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya!
Ilustrasi (Freepik)

Ada beberapa alasan mengapa bersiwak atau menyikat gigi di siang hari saat puasa dianggap makruh:

Potensi Membatalkan Puasa

Salah satu alasan utama adalah kekhawatiran akan adanya sesuatu yang masuk ke dalam tubuh melalui tenggorokan, seperti air, pasta gigi, atau bahkan bulu sikat. Jika hal ini terjadi, maka puasa bisa batal.

Penggunaan Pasta Gigi yang Berpotensi Tertelan

Berbeda dengan siwak, menyikat gigi dengan pasta gigi memiliki risiko lebih besar untuk membatalkan puasa. Aroma, rasa, dan busa dari pasta gigi dapat dengan mudah tertelan tanpa sengaja, sehingga lebih berisiko dibandingkan bersiwak.

Baca juga: Berikut Jadwal, Niat Puasa, dan Tata Cara Puasa yang Benar

Hadis Mengenai Bau Mulut Orang Berpuasa

Dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, disebutkan bahwa Allah akan memberikan ganjaran khusus bagi orang yang berpuasa, dan bau mulut mereka di akhirat kelak akan lebih wangi dibandingkan minyak misik.

Artinya, "Semua amal anak Adam untuknya, kecuali puasa. Sedangkan puasa itu untuk-Ku (Allah) dan Aku yang akan membalasnya. Kelak di akhirat, bagi Allah, bau mulut orang yang berpuasa akan lebih wangi daripada minyak misik.” (Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, [Kairo, Al Maktabah As-Salafiyah, tt], juz 4, halaman 78)

Hadis ini menunjukkan bahwa bau mulut orang yang berpuasa memiliki keutamaan tersendiri di sisi Allah, sehingga membersihkan mulut secara berlebihan di siang hari dikhawatirkan menghilangkan keutamaan ini.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyikat Gigi Saat Puasa?

Bolehkah Sikat Gigi di Siang Hari Saat Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya!
Ilustrasi (Freepik)

Meskipun menyikat gigi di siang hari saat puasa tidak secara mutlak membatalkan puasa, sebaiknya dilakukan di waktu yang lebih aman agar tidak menimbulkan keraguan. Berikut adalah beberapa waktu yang dianjurkan untuk menyikat gigi saat puasa:

Setelah Sahur

Menyikat gigi setelah makan sahur adalah waktu terbaik untuk memastikan mulut tetap segar dan bersih tanpa mengganggu ibadah puasa.

Sebelum Waktu Zuhur (Sebelum Matahari Tergelincir)

Jika merasa perlu menyikat gigi di siang hari, sebaiknya dilakukan sebelum masuk waktu zuhur. Hal ini sesuai dengan pandangan ulama yang menyatakan bahwa bersiwak sebelum zawal (tergelincir matahari) tidak makruh.

Setelah Berbuka Puasa

Menyikat gigi setelah berbuka sangat dianjurkan untuk membersihkan sisa makanan dan menjaga kesehatan gigi setelah seharian berpuasa.

Baca juga: 6 Adab Berpuasa di Bulan Suci Ramadan Menurut Imam Al Ghazali

Kesimpulan

Menjaga kebersihan mulut dan gigi saat berpuasa tetap penting, tetapi perlu memperhatikan waktu dan cara yang tepat agar tidak menyalahi aturan puasa. Berdasarkan pandangan ulama, menyikat gigi di siang hari saat puasa dihukumi makruh karena berpotensi menyebabkan masuknya sesuatu ke dalam tenggorokan, yang dapat membatalkan puasa.

Sebagai solusi, umat Islam disarankan untuk menyikat gigi setelah makan sahur atau sebelum waktu zuhur agar tetap menjaga kebersihan mulut tanpa melanggar aturan puasa. Selain itu, jika ingin menyikat gigi di siang hari, sebaiknya menggunakan sedikit air dan menghindari pasta gigi yang berlebihan agar tidak menimbulkan risiko tertelan. Dengan memahami aturan ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa khawatir melanggar ketentuan yang telah ditetapkan.

Sebagai umat Muslim, penting untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara kebersihan diri dan kepatuhan terhadap ajaran agama. Dengan memahami aturan mengenai menyikat gigi saat puasa, kita dapat tetap menjalankan ibadah dengan maksimal, menjaga kesehatan, dan meraih keberkahan di bulan suci Ramadan.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani