billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Jokowi Belum Bergabung ke Partai Golkar, Sarmuji: Belum Ada Pembicaraan Resmi

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Jokowi Belum Bergabung ke Partai Golkar, Sarmuji: Belum Ada Pembicaraan Resmi
Foto: Eks Presiden RI, Joko Widodo (Tangkapan Layar YouTube)

Pantau - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menegaskan hingga saat ini belum ada sinyal atau pembicaraan terkait Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), bergabung dengan Partai Golkar. Pernyataan ini disampaikan Sarmuji di tengah spekulasi yang berkembang mengenai arah politik Jokowi setelah tidak lagi menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP).

"Belum ada sinyal dari Pak Jokowi untuk masuk ke Partai Golkar," ujar Sarmuji dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2024).

Golkar Terbuka untuk Semua

Sarmuji menambahkan, Golkar adalah partai terbuka yang siap menerima siapa saja yang ingin bergabung, termasuk Jokowi."Siapapun yang mencintai NKRI, setia kepada Pancasila, dan UUD 1945 dipersilakan bergabung," katanya.

Baca Juga:
Politisi Golkar Puji Presiden Prabowo Pelajari Makan Bergizi Gratis di Brasil
 

Namun, hingga saat ini, Golkar belum menerbitkan surat keputusan (SK) pengangkatan anggota kehormatan bagi siapa pun."DPP Partai Golkar belum menerbitkan SK untuk pengangkatan anggota kehormatan baru," tegas Sarmuji.

Jokowi dan PDIP

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, telah mengonfirmasi bahwa Jokowi dan keluarganya bukan lagi bagian dari PDIP, meskipun pernah memiliki kartu tanda anggota (KTA).

"Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

Langkah Politik Jokowi Selanjutnya

Menurut Sarmuji, Jokowi kemungkinan mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan bergabung dengan partai politik tertentu."Beliau pasti akan mempertimbangkan banyak aspek sebelum mengambil langkah politik berikutnya," jelasnya.

Dengan terbukanya Golkar untuk menerima figur seperti Jokowi, publik kini menanti apakah mantan presiden tersebut akan memilih bergabung dengan partai politik lain atau tetap menjaga posisinya sebagai tokoh independen di kancah politik Indonesia.

Penulis :
Ahmad Ryansyah