HOME  ⁄  Teknologi

Brantas Abipraya Terapkan Teknologi BIM pada Pembangunan Bandara VVIP di IKN

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Brantas Abipraya Terapkan Teknologi BIM pada Pembangunan Bandara VVIP di IKN
Foto: Brantas Abipraya Terapkan Teknologi BIM pada Pembangunan Bandara VVIP di IKN. dok: Brantas Abipraya

Pantau - PT Brantas Abipraya (Persero) memanfaatkan teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam proyek pembangunan bandara Very Very Important Person (VVIP) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bandara VVIP di IKN ini berlokasi di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencakup terminal VVIP seluas 2.000 meter persegi dan terminal VIP seluas 5.000 meter persegi serta runway sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter.

Brantas Abipraya menjamin efisiensi dan kualitas tinggi pada pembangunan bandara ini guna mendukung konektivitas di IKN. Teknologi BIM membantu tim proyek dalam pemodelan akurat dari perencanaan hingga operasional.

Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya, menyatakan bahwa penerapan BIM memastikan setiap tahap pembangunan, mulai dari desain runway hingga terminal, dapat dipantau dengan transparan dan sesuai standar.

“Dengan teknologi BIM, kami mampu mengelola kompleksitas proyek ini dengan lebih baik. Teknologi ini memudahkan kami untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan mengatasi kendala potensial sebelum beralih ke tahap pembangunan. Sehingga kualitas dan kecepatan pembangunan lebih terjaga,” kata Sugeng dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).

Baca juga: Brantas Abipraya Bersama Diskonsau Gelar Pelatihan BIM untuk Tingkatkan Kompetensi

Sungeng mengungkapkan bahwa bandara ini ditujukan untuk mendukung aktivitas pemerintahan dan penerbangan umum, mencerminkan komitmen Brantas Abipraya dalam menghubungkan IKN dengan kota-kota besar di seluruh Indonesia.

“Penerapan teknologi BIM pada proyek Bandara VVIP IKN merupakan langkah strategis kami untuk meningkatkan produktivitas. Mengurangi risiko kesalahan dan memastikan kualitas hasil akhir sesuai dengan standar yang ditetapkan. Melalui BIM, kami dapat memodelkan bangunan secara virtual, sehingga dapat mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan melakukan perbaikan sebelum pelaksanaan konstruksi di lapangan.” ujarnya.

BIM, teknologi informasi yang memungkinkan pengelolaan digital informasi bangunan sepanjang siklus hidupnya, menjadi alat penting untuk mencapai konstruksi yang lebih efisien dan berkualitas tinggi.

Adopsi BIM ini merupakan wujud komitmen Brantas Abipraya dalam meningkatkan kecepatan dan presisi pembangunan. Dalam kerja sama dengan BUMN konstruksi lainnya, Brantas Abipraya bertanggung jawab atas pembangunan runway, taxiway, apron, dan relokasi jalan.

“Dengan implementasi BIM, kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu sehingga dapat dioperasikan penuh pada Desember 2024. BIM juga memungkinkan kami menampilkan ciri khas budaya Kalimantan pada desain terminal dan mengusung konsep green airport,” tambahnya.

Baca juga: Brantas Abipraya Raih 2 Penghargaan di Asian Water Awards 2024

Dengan teknologi BIM, kualitas struktur dan estetika bandara terjamin, dan Sugeng optimis manfaat bandara ini dapat segera dirasakan. Proyek yang dimulai sejak 28 November 2023 ini memperkuat kontribusi Brantas Abipraya dalam mengedepankan karya anak bangsa pada pembangunan IKN.

“Sebagai salah satu BUMN konstruksi di Indonesia, Brantas Abipraya terus aktif berperan dalam pembangunan infrastruktur nasional dengan fokus pada kualitas, ketepatan waktu, dan inovasi teknologi. Kami senantiasa berkomitmen untuk memberikan kinerja terbaik di setiap proyek kami,” tutup Sugeng.

Penulis :
Tubagus Rachmat

Terpopuler