
Pantau.com - Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan, telah menyetujui permintaan Komando Sentral AS (CENTCOM) yang sebelumnya meningkatkan pasukan di Timur Tengah guna mengantisipasi ancaman serangan di udara dan darat.
"Menanggapi permintaan dari CENTCOM untuk pasukan tambahan dan dengan saran dari Ketua Kepala Staf Gabungan dan dalam konsultasi dengan Gedung Putih, saya telah mengesahkan sekitar 1.000 pasukan tambahan," kata Shanahan.
AS telah meningkatkan pasukannya di kawasan itu sejak awal Mei lalu, ketika mengirim baterai rudal Patriot, pembom berkemampuan nuklir, dan sebuah kelompok serangan kapal induk ke daerah itu, di mana saat itu sudah memiliki 1.500 tentara.
Baca juga: Meksiko Tahan 791 Migran Ilegal yang Hendak ke Perbatasan AS
Ancaman yang tumbuh dari Iran dianggap sebagai sebuah pembenaran. AS menyalahkan Iran atas sejumlah insiden di kawasan itu selama dua bulan terakhir.
Sebuah laporan baru-baru ini, mengutip sumber-sumber PBB di New York, menuduh AS sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan serangan taktis terhadap Iran sebagai pembalasan atas serangan 13 Juni terhadap dua tanker asing di Teluk Oman.
Pernyataan itu sendiri datang hanya beberapa jam setelah Pentagon merilis gambar baru yang dimaksudkan untuk membuktikan kesalahan Iran dalam insiden yang merusak kapal tanker milik Jepang 'Kokuka Courageous' dan milik Norwegia 'Front Altair'. Tidak ada lambang, bendera atau nama kapal yang dapat dilihat dari rekaman.
Namun, Iran telah membantah semua tuduhan tentang keterlibatannya dalam insiden tersebut, menunjuk ke catatan besar operasi bendera palsu yang dilakukan oleh AS untuk mendukung kepentingannya di seluruh dunia.
Baca juga: Hai Amerika, China Lagi Geber Pengembangan Logam Tanah Jarang
- Penulis :
- Widji Ananta