billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Menteri Kehutanan Tegaskan Sinergi Tambang dan Hutan Bisa Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menteri Kehutanan Tegaskan Sinergi Tambang dan Hutan Bisa Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
Foto: Menteri Kehutanan Tegaskan Sinergi Tambang dan Hutan Bisa Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan(Sumber: ANTARA/HO-Kemenhut)

Pantau - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa sinergi antara sektor pertambangan dan kehutanan dapat berjalan selaras untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Dalam pernyataannya, Raja Antoni menyebut bahwa pembangunan ekonomi tidak harus bertentangan dengan pelestarian lingkungan.

"Saya tidak anti tambang, bahkan saya yakin sekali bahwa ini adalah berkah dari Tuhan yang secara bersama-sama harus kita manfaatkan, kita maksimalkan untuk kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan pendapatan negara, namun saat bersamaan tentu kekhawatiran terhadap tambang yang merusak alam, yang tidak bisa berjalan seiringan, itu tetap harus menjadikan concern utama kita", ujarnya.

Persemaian Mentawir Jadi Simbol Kolaborasi Tambang dan Lingkungan

Kementerian Kehutanan secara resmi menerima pengelolaan Persemaian Mentawir di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM).

Persemaian tersebut dibangun oleh PT ITM sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan dan kemudian diserahkan kepada Kementerian Kehutanan sebagai bagian dari kolaborasi penghijauan kawasan IKN yang dimulai sejak era Presiden Joko Widodo.

Raja Antoni menegaskan bahwa praktik pertambangan yang baik (good mining practices) harus menjaga keseimbangan antara sektor kehutanan dan pertambangan.

Persemaian Mentawir sendiri memiliki kapasitas produksi hingga 15 juta bibit pohon per tahun dan ditujukan sebagai penyedia tanaman untuk kawasan hijau IKN, sumber bibit gratis bagi masyarakat, serta sarana edukasi dan pemberdayaan sosial.

Menhut mendorong pembentukan skema Badan Layanan Umum (BLU) untuk mengelola persemaian agar tidak bergantung sepenuhnya pada anggaran negara dan terbuka terhadap kolaborasi sektor swasta.

"Kerja sama ini harus terus dilanjutkan agar kekurangan yang dimiliki Kementerian Kehutanan bisa ditutupi melalui kolaborasi yang saling menghargai demi kelestarian hutan", tegasnya.

Selain itu, Raja Antoni menyampaikan bahwa kementeriannya sedang menyusun standar kompetensi khusus bagi pelaku usaha tambang dalam bidang rehabilitasi hutan dan reklamasi.

Langkah ini bertujuan menjadikan praktik terbaik di bidang pertambangan sebagai standar tinggi dalam kebijakan nasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf