Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Wamendagri: Penguatan Ekonomi Daerah Jadi Kunci Indonesia Masuk Lima Besar Dunia

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wamendagri: Penguatan Ekonomi Daerah Jadi Kunci Indonesia Masuk Lima Besar Dunia
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto. ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Pantau - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menegaskan bahwa penguatan ekonomi daerah menjadi kunci agar Indonesia mampu masuk jajaran lima negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

"Kita hanya bisa menjadi negara maju, satu dari lima negara ekonomi terbesar di dunia, apabila kita keluar dari jebakan kelas menengah, middle income trap," ungkap Bima dalam kegiatan Economic Leadership for Regional Government Leaders, Angkatan IX Tahun 2025 yang digelar di Jakarta.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Bank Indonesia Institute dan Kemendagri untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan ekonomi di tingkat daerah.

Proyeksi Ekonomi Global Tunjukkan Potensi Besar Indonesia

Menurut Bima, sejumlah lembaga internasional memproyeksikan posisi Indonesia akan melonjak secara signifikan dalam perekonomian global dalam dua dekade mendatang.

Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), Indonesia diperkirakan mencapai posisi ke-5 ekonomi terbesar dunia pada 2030 dengan GDP PPP sebesar 5.486 miliar dolar AS.

Pada tahun 2040, GDP Indonesia diprediksi naik menjadi 12.210 miliar dolar AS, menempatkan Indonesia di peringkat ke-4 dunia.

Goldman Sachs juga memproyeksikan bahwa pada 2050, GDP riil Indonesia akan mencapai 6,3 triliun dolar AS, menempatkannya pada peringkat ke-4 secara global.

Sinergi, Akselerasi, dan Inovasi Pembiayaan Jadi Kunci

Untuk mewujudkan proyeksi tersebut, Bima menekankan pentingnya menjaga pertumbuhan ekonomi yang konsisten selama 10 tahun berturut-turut agar Indonesia dapat keluar dari jebakan kelas menengah.

Ia menyebutkan tiga hal utama yang menjadi tanggung jawab Kemendagri: sinergi, sinkronisasi, dan akselerasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Pengelolaan investasi, koperasi, serta pemanfaatan potensi lokal seperti pangan, industri, dan hilirisasi juga menjadi faktor penting untuk mendorong ekonomi nasional dari tingkat daerah.

Faktor krusial lainnya adalah menghentikan kebocoran anggaran, yang harus dilakukan melalui pemberantasan korupsi dan peningkatan efisiensi belanja daerah dan negara.

Program Prioritas Nasional Jadi Pengungkit Ekonomi Lokal

Wamendagri juga menggarisbawahi pentingnya implementasi program prioritas nasional dalam mendongkrak perekonomian lokal.

Beberapa program yang disebut dalam kerangka Asta Cita, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih, dinilai mampu memperkuat rantai produksi pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Sejatinya Bapak-Ibu kalau semua program (prioritas) kita sudah berjalan baik, maka program prioritas akan menjadi pengungkit ekonomi daerah," kata Bima.

Namun ia juga mengkritik kondisi fiskal di sejumlah daerah yang masih sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat.

"Rencana penyesuaian dana transfer ke daerah ini harus kita sikapi dengan sangat cermat dan bijak," tegasnya.

Sebagai solusi, Bima mendorong pemerintah daerah untuk mencari sumber pembiayaan alternatif, termasuk melalui skema crowdfunding.

Stabilitas Politik Daerah Penentu Keberhasilan Ekonomi

Menurut Bima, stabilitas politik merupakan prasyarat penting bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam konteks ini, Kemendagri mendorong pengaktifan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai salah satu cara menjaga stabilitas sosial dan politik di daerah.

"Target-target besar kita tadi memerlukan stabilitas politik di daerah dan kepala daerah itu harus hands on, harus betul-betul in control untuk stabilitas politik di daerah," tutupnya.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti