Tampilan mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Ditutup Menguat 1,04 Persen ke 8.250,94, Didorong Sektor Transportasi dan Sentimen Global Positif

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

IHSG Ditutup Menguat 1,04 Persen ke 8.250,94, Didorong Sektor Transportasi dan Sentimen Global Positif
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/10/2025) ditutup menguat sebesar 84,91 poin atau 1,04 persen ke posisi 8.250,94, dipimpin oleh penguatan saham-saham sektor transportasi dan logistik.

Indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga naik signifikan sebesar 15,26 poin atau 1,94 persen ke level 800,14.

Sepanjang perdagangan, IHSG dibuka menguat dan terus berada di zona hijau hingga penutupan sesi kedua.

Penguatan ini didorong oleh sentimen positif dari dalam dan luar negeri, termasuk ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat dan data ekonomi domestik yang masih solid.

Sentimen Global Dorong Optimisme Pasar

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menjelaskan bahwa penguatan IHSG tidak lepas dari respons positif pasar terhadap risalah rapat Federal Reserve (The Fed) terbaru.

"Pasar merespons risalah rapat The Fed yang menunjukkan keinginan sejumlah pejabat untuk menurunkan suku bunga pada tahun ini," ungkapnya.

Risalah rapat The Fed bulan September 2025 mengindikasikan kekhawatiran terhadap memburuknya kondisi pasar tenaga kerja, yang bisa mendorong pelonggaran suku bunga meskipun tekanan inflasi masih tinggi.

Dari sisi geopolitik, sentimen positif muncul setelah diumumkannya rencana perdamaian fase pertama antara Israel dan Hamas.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan tahap awal untuk mengakhiri konflik.

Sektor Transportasi dan Logistik Pimpin Penguatan

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor mengalami penguatan, dengan sektor transportasi dan logistik mencatat kenaikan tertinggi sebesar 3,11 persen.

Sektor barang konsumen non primer dan barang konsumen primer masing-masing menguat 1,86 persen dan 1,37 persen.

Di sisi lain, tiga sektor mengalami pelemahan yaitu sektor teknologi yang turun 2,75 persen, sektor energi turun 1,13 persen, dan sektor properti turun 0,30 persen.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan harga terbesar di antaranya ERTX, FOLK, CITA, COCO, dan EDGE.

Sementara saham yang turun paling dalam antara lain MLPT, UANG, CENT, MGLV, dan NIKL.

Data Ekonomi Domestik Tetap Stabil

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penjualan ritel pada bulan Agustus 2025 tumbuh sebesar 3,5 persen secara tahunan (year on year), melambat dari pertumbuhan 4,7 persen pada bulan sebelumnya.

Meski melambat, daya beli masyarakat tetap terjaga berkat kebijakan stimulus pemerintah untuk menjaga konsumsi rumah tangga.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 3.007.987 kali dengan volume transaksi mencapai 37,67 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp30,27 triliun.

Sebanyak 433 saham mengalami kenaikan harga, 229 saham turun, dan 135 saham stagnan.

Bursa Asia Bergerak Variatif

Bursa saham regional Asia pada Kamis sore menunjukkan pergerakan yang bervariasi.

Indeks Nikkei menguat 861,51 poin atau 1,80 persen ke posisi 48.596,50.

Indeks Shanghai naik 51,20 poin atau 1,32 persen ke 3.933,97, dan Indeks Straits Times menguat 15,80 poin atau 0,35 persen ke 4.440,50.

Sementara itu, Indeks Hang Seng justru melemah 76,87 poin atau 0,29 persen ke posisi 26.752,59.

Penulis :
Shila Glorya