Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Distribusi 1.200 Ton Beras untuk Korban Bencana di Sumatera Dikawal Ketat, Kementan Ajak Publik Aktif Awasi Penyaluran

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Distribusi 1.200 Ton Beras untuk Korban Bencana di Sumatera Dikawal Ketat, Kementan Ajak Publik Aktif Awasi Penyaluran
Foto: (Sumber : Arsip - Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman (kanan) menyaksikan Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani (kedua kanan baris belakang) dan Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu (tengah), menyerahkan bantuan pangan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Tapabuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (3/12/2025). ANTARA/Harianto.)

Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak masyarakat untuk aktif mengawasi distribusi bantuan 1.200 ton beras untuk korban bencana di Sumatera guna menjamin proses penyaluran berlangsung transparan dan tepat sasaran.

Hingga saat ini, pemerintah telah menyalurkan sebanyak 1.200 ton beras senilai Rp16 miliar sebagai bagian dari upaya percepatan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terdampak.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch. Arief Cahyono, menyampaikan hal tersebut dalam keterangan resmi di Jakarta pada hari Senin.

Pemerintah menargetkan penyaluran total bantuan beras mencapai 10.000 ton dalam waktu dekat.

Publik Diminta Aktif Awasi dan Laporkan Penyimpangan

Kementan menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan distribusi agar potensi penyimpangan di lapangan dapat dicegah sejak dini.

"Pengawasan dari publik merupakan elemen kunci dalam menghadapi tantangan penyaluran bantuan," ungkap Arief.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak segan melaporkan jika menemukan dugaan penyimpangan dalam proses distribusi bantuan.

"Dalam situasi seperti ini, concern utama kami adalah memastikan semua bentuk bantuan bisa disalurkan dengan cepat dan tepat. Dan kami berterima kasih publik terus mengawasi proses penyaluran. Kami meminta publik untuk tidak segan untuk melaporkan bila ditemukan penyimpangan," jelasnya.

Arief juga mengapresiasi peran aktif masyarakat yang selama ini telah menjaga distribusi bantuan agar tetap akuntabel.

Distribusi Melibatkan TNI dan Moda Transportasi Alternatif

Pemerintah terus menjalankan berbagai strategi untuk mempercepat penyaluran bantuan, termasuk penggunaan berbagai moda transportasi sesuai kondisi lapangan.

Bantuan didistribusikan melalui jalur darat, udara, dan laut untuk menjangkau seluruh wilayah terdampak secara menyeluruh.

Proses distribusi melibatkan pesawat Hercules dan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dengan dukungan penuh dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Di beberapa wilayah yang aksesnya terputus, bantuan disalurkan menggunakan transportasi alternatif seperti becak motor (bentor) dan perahu kecil.

"Percepatan penyaluran bantuan beras terus dilakukan, termasuk agar masyarakat di wilayah yang aksesnya terputus tetap segera mendapatkan pangan yang mereka butuhkan," ujarnya.

Pengiriman bantuan dilakukan secara bertahap agar pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak bisa berlangsung lebih cepat dan merata.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti