Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Tegaskan Pentingnya Integrasi Air–Energi–Pangan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Indonesia Tegaskan Pentingnya Integrasi Air–Energi–Pangan untuk Masa Depan Berkelanjutan
Foto: (Sumber: Tangkapan virtual Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy dalam Peluncuran Peta Jalan Water, Energy, Food Nexus Indonesia di Jakarta, Rabu (10/12/2025). ANTARAMuhammad Baqir Idrus Alatas.)

Pantau - Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyampaikan bahwa kemampuan mengelola air, energi, dan pangan menentukan jatuh bangunnya peradaban sepanjang sejarah.

Ia menegaskan pernyataannya, “Sepanjang sejarah, kemampuan mengelola air, energi, dan pangan telah menentukan jatuh bangunnya peradaban. Kita dapat belajar dari peradaban kuno seperti mereka yang membangun sistem irigasi kuno di Dujiangyan, China, pada 150 sebelum masehi, secara intuitif memahami hubungan penting dalam menyeimbangkan air, tanah, pangan, dan energi bahan bakar”.

Di era industri saat ini, hubungan antara air–pangan–energi semakin meningkat secara global karena produksi pangan dan energi sama-sama membutuhkan air dalam jumlah besar.

Tekanan terhadap sumber daya Indonesia yang terbatas menjadikan integrasi manajemen air–pangan–energi sangat penting.

Indonesia perlu mengintegrasikan pengelolaan ketiga sektor tersebut untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan termasuk bebas kelaparan serta ketersediaan air dan energi bersih.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengesahkan mandat melalui AstaCita untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional dengan menempatkan kemandirian pangan, energi, dan air sebagai pilar vital kemerdekaan bangsa.

Untuk menerjemahkan AstaCita diterapkan trisula pembangunan yaitu penanggulangan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan percepatan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Menteri PPN mengajukan pertanyaan strategis tentang cara Indonesia mencapai tujuan tersebut sambil menekankan pentingnya nexus air–energi–pangan dalam kehidupan.

Melalui kerja sama pemerintah Inggris dan UNDP, Bappenas meluncurkan Peta Jalan Water, Energy, Food (WEF) Nexus untuk kepentingan nasional maupun global.

Peta jalan tersebut dilengkapi digital decision support guna membantu alokasi sumber daya secara optimal berbasis data.

Inisiatif ini dianggap sebagai mercusuar kuat bagi negara lain karena dapat direplikasi untuk menghadapi tantangan sumber daya, mendorong inovasi hijau, dan memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kepala Bappenas menegaskan, “Dengan memperjuangkan pendekatan terpadu ini, Indonesia mengamankan masa depannya sendiri dan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan berkelanjutan global”.

Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Air Retno Marsudi menilai peluncuran peta jalan ini sebagai tonggak penting yang menandai perubahan pemahaman tentang pembangunan.

Sebelumnya kemajuan sering dikejar secara sektoral tetapi pendekatan tersebut tak lagi relevan karena realitas kini menuntut keterkaitan air–energi–pangan.

Retno menyatakan, “Kompleksitas yang dihadapi menuntut kita untuk fokus pada integrasi dan koherensi. Ketika kita gagal menghubungkan, masyarakat-lah yang menanggung akibatnya. Itulah mengapa keterkaitan air, energi, dan pangan sangat penting”.

Penulis :
Aditya Yohan