HOME  ⁄  Ekonomi

Investasi RI Kuartal II Capai Rp200 Triliun, Politik Nasi Goreng Sukses?

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Investasi RI Kuartal II Capai Rp200 Triliun, Politik Nasi Goreng Sukses?

Pantau.com - Kabar baik bagi perekonomian Indonesia, pasca pertemuan Presiden Terpilih 2019-2024 Joko Widodo dan Prabowo Subianto, investasi ke Indonesia terus meningkat. Ditambah lagi, politik nasi goreng yang disajikan oleh Presiden RI ke 5 Megawati Soekarno Putri beberapa hari lalu dengan Prabowo. 

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi untuk periode triwulan II tahun 2019 mencapai Rp200,5 triliun. 

Jumlah tersebut meningkat sebesar 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan hal ini menunjukkan pemulihan investasi terus berlanjut.

Baca juga: Tanah di Lokasi Bakal Calon Ibu Kota Baru Indonesia Naik 4 Kali Lipat

"Pemulihan tren investasi berlanjut, mulai pulih di akhir 2018 berlanjut triwulan 1 dan akselerasi pada triwulan 2 2019," ujarnya saat menggelar jumpa pers di Gedung BPKM, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Dia mengatakan, sebelumnya sentimen pemulihan investasi di kuartal II 2018 didorong oleh optimisme perang datang yang dapat diselesaikan. 

Sementara untuk kuartal I 2019 ini menurutnya, didorong oleh sentimen politik yang dinilainya cukup mendorong kepercayaan investor mulai dari kondisi pasca pemilu yang dinilai kondusif dan juga adanya rekonsiliasi politik antara kubu koalisi dan oposisi. 

Baca juga: Buntut Insiden Saldo Error, Mandiri Berikan Voucher e-Money Rp100 Ribu

"Terutama pasca pemilu tertib, kedua kenaikkan peringkat RI oleh SNP meningkat 2 bulan lalu rating of great dan rekonsiliasi politik antara koalisi pemerintah dan parpol opoisisi," paparnya. 

Kendati demikian kata dia, masih ada tantangan investasi tahuh ini yakni kemungkinan terjadi kembali eskalasi perang dagang antara US dan China. Namun pihaknya tetap optimis peningkatan investasi di Indonesia tetap berlangsung.

"Memang masih ada tantangan, ancaman, seperti perang dagang dan perkembangan ekonomi global, tapi khusus Indonesia saya percaya tren positif dan prospek kedepan positif," pungkasnya. 

rn
Penulis :
Nani Suherni