
Pantau - Setidaknya tujuh bayi tewas di Jalur Gaza akibat cuaca dingin dan kurangnya kamp pengungsi yang layak, demikian disampaikan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Minggu (5/1/2025).
"Cuaca dingin dan kurangnya kamp pengungsian mengakibatkan kematian bayi baru lahir di Gaza. 7.700 bayi baru lahir kekurangan perawatan yang menyelamatkan nyawa. Hingga saat ini, setidaknya tujuh bayi dilaporkan meninggal," tulis UNRWA di akun X-nya, melansir Anadolu, Senin (6/1/2025).
UNRWA juga mengutuk serangan tentara Israel yang terjadi pada akhir pekan lalu, yang membuat Rumah Sakit Kamal Adwan, satu-satunya RS besar yang masih beroperasi di Gaza Uutara, tidak bisa berfungsi.
Sejak Oktober 2024, sudah ada 50 serangan yang terkonfirmasi terjadi di atau sekitar rumah sakit tersebut. WHO juga terus mendesak agar Direktur RS Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiya, segera dibebaskan.
Baca juga:
- Tiga Bayi Palestina di Kamp Pengungsi Gaza Tewas Hipotermia Akibat Blokade Israel
- UNICEF Desak Dunia untuk Bertindak, Bayi-Bayi Gaza di Ambang Krisis Kemanusiaan
Perang genosida yang dilakukan Israel di Gaza sudah menewaskan lebih dari 45.800 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, sejak serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023. Hal ini terjadi meski Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga sedang menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang ini.
- Penulis :
- Khalied Malvino