billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Konflik Perbatasan Memanas, Thailand Kerahkan Kapal Perang dalam Operasi "Trat Pikhat Pairee 1" Melawan Kamboja

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Konflik Perbatasan Memanas, Thailand Kerahkan Kapal Perang dalam Operasi "Trat Pikhat Pairee 1" Melawan Kamboja
Foto: (Sumber: Sebuah unit militer Thailand melepaskan tembakan ke arah Kamboja dengan artileri berat di Provinsi Surin, Thailand, Jumat (25/7/2025). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/agr/am.)

Pantau - Angkatan Laut Thailand mengerahkan empat kapal perang ke wilayah dekat perbatasan pada Sabtu (26/7/2025) sebagai bagian dari operasi militer untuk mendukung pasukan darat dalam konflik bersenjata yang terus berlanjut dengan Kamboja.

Operasi ini diberi nama “Trat Pikhat Pairee 1” atau “Serangan Trat 1” dan menargetkan posisi pasukan Kamboja di tiga titik sepanjang garis perbatasan.

Langkah ini diambil setelah laporan menyebutkan bahwa pasukan Kamboja memperluas posisinya di wilayah perbatasan, seperti dilaporkan oleh surat kabar The Nation.

Korban Terus Bertambah dan Warga Mengungsi Massal

Konflik yang telah memasuki hari ketiga ini telah menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak.

Thailand melaporkan 19 korban, termasuk enam prajurit, menurut informasi dari Thai PBS.

Sementara itu, Kamboja mencatat 13 korban, termasuk lima prajurit, berdasarkan laporan dari media lokal.

Ribuan warga dari kedua sisi perbatasan dilaporkan telah dievakuasi untuk menghindari dampak pertempuran yang terus memburuk.

Dalam eskalasi militer terbaru, Thailand mengerahkan jet tempur sebagai bagian dari operasi udara, sedangkan Kamboja merespons dengan peluncuran roket.

Kedua negara saling menuduh sebagai pihak pertama yang memulai serangan.

Sekretaris Negara Urusan Penerbangan Sipil Kamboja, Sin Chansereyvutha, menyatakan bahwa wilayah udara di zona konflik masih dibuka untuk penerbangan sipil di atas ketinggian 11 kilometer.

“Pesawat masih diizinkan melintas di atas zona konflik jika berada di ketinggian lebih dari 11 kilometer (6,8 mil),” ungkapnya seperti dikutip Khmer Times.

Sengketa Wilayah Jadi Pemicu Konflik

Konflik bersenjata ini dipicu oleh sengketa wilayah perbatasan antara Provinsi Preah Vihear milik Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand.

Ketegangan meningkat sejak 28 Mei 2025, ketika seorang prajurit Kamboja dilaporkan tewas dalam insiden di wilayah perbatasan.

Sejak saat itu, ketegangan di kawasan terus meningkat dan kini berkembang menjadi bentrokan bersenjata terbuka.

Informasi dalam laporan ini dihimpun dari kantor berita Anadolu.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti