
Pantau - Pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Jonathan Baskoro menantang istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi membuktikan pengakuannya yang diperkosa hingga dibanting 3 kali.
"Tidak heran jika PC terus mengangkat hal tersebut, karena jika berbohong kan harus terus konsisten sampai di ujung. Tetapi sekarang fitnahnya lebih ekstrem," kata Yonathan kepada wartawan, Senin (12/12/2022).
Yonathan pun sanksi atas cerita Putri, karena melihat sederet bukti Yosua selama hidup sangat menghormati Ferdy Sambo dan Putri.
Baca juga: Ketahuan Berbohong, Gelang jadi Bukti Bini Sambo Ikut Serahkan HP dan Uang usai Kematian Josua
"Almarhum dibilang memperkosa dan dibanting, bagaimana mungkin seorang ajudan yang sangat hormat dan menghargai atasannya bisa melakukan hal tersebut?" ujarnya.
Yonathan mendesak Putri membuktikan tindak perkosaan dan kekerasan yang dimaksudnya. Yonathan menilai pernyataan tanpa disertai bukti sangat sulit diterima akal sehat.
"Dan kami juga mempertanyakan, kalau lah ada itu yang disampaikan PC, bukti perkosaannya apa? Visumnya mana? Bekas-bekas pemaksaannya di mana? Banyak yang tidak masuk akal rangkaian peristiwa yang disampaikan oleh PC di persidangan tadi," ujarnya.
Baca juga: Wow! Istri Sambo Borong Beli Sepatu untuk Ajudan Sambo di Yogyakarta
Kasus pembunuhan berencana Yosua masih bergulir di PN Jaksel. Terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berdalih Yosua melakukan pemerkosaan.
Hakim ketua Wahyu Iman Santosa mengisyaratkan Yosua tidak terlibat dalam pemerkosaan Putri. Wahyu melihat dari sisi Yosua yang dimakamkan secara kedinasan.
“Untuk mendapatkan penghargaan seperti itu, yang bersangkutan tidak boleh mendapatkan cemar sedikit pun atau noda dalam catatan kariernya. Faktanya, almarhum Yosua kemudian dimakamkan dengan kebesaran dengan kepolisian,” kata Wahyu saat menjelaskan kepada Putri yang sedang menjadi saksi.
“Kalau seandainya dia seperti yang saudara sampaikan melakukan pelecehan seksual, tentunya dia tidak mendapatkan hal itu (dimakamkan secara kedinasan),” lanjut Wahyu.
Baca juga: Putri Ngaku Cuma Meringkuk dan Tutup Kuping di Kamar saat Dengar Suara Tembakan Sambo
Putri merespons dengan penegasan bahwa Yosua memang melakukan pelecehan seksual dan penganiayaan. Ia merasa heran jika Yosua dimakamkan secara kedinasan, padahal sudah melakukan pelecehan seksual.
"Mohon maaf, Yang Mulia, mohon izin, yang terjadi adalah memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan juga penganiayaan, dan membanting saya tiga kali ke bawah, itu yang benar-benar terjadi," kata Putri sambil menangis.
“Kalau pun Polri memberikan pemakaman seperti itu, saya juga tidak tahu. Mungkin ditanyakan kepada institusi Polri. Kenapa bisa memberikan penghargaan kepada orang yang sudah melakukan pemerkosaan, penganiayaan serta pengancaman terhadap saya, Ibu Bhayangkari,” beber Putri.
"Tidak heran jika PC terus mengangkat hal tersebut, karena jika berbohong kan harus terus konsisten sampai di ujung. Tetapi sekarang fitnahnya lebih ekstrem," kata Yonathan kepada wartawan, Senin (12/12/2022).
Yonathan pun sanksi atas cerita Putri, karena melihat sederet bukti Yosua selama hidup sangat menghormati Ferdy Sambo dan Putri.
Baca juga: Ketahuan Berbohong, Gelang jadi Bukti Bini Sambo Ikut Serahkan HP dan Uang usai Kematian Josua
"Almarhum dibilang memperkosa dan dibanting, bagaimana mungkin seorang ajudan yang sangat hormat dan menghargai atasannya bisa melakukan hal tersebut?" ujarnya.
Yonathan mendesak Putri membuktikan tindak perkosaan dan kekerasan yang dimaksudnya. Yonathan menilai pernyataan tanpa disertai bukti sangat sulit diterima akal sehat.
"Dan kami juga mempertanyakan, kalau lah ada itu yang disampaikan PC, bukti perkosaannya apa? Visumnya mana? Bekas-bekas pemaksaannya di mana? Banyak yang tidak masuk akal rangkaian peristiwa yang disampaikan oleh PC di persidangan tadi," ujarnya.
Baca juga: Wow! Istri Sambo Borong Beli Sepatu untuk Ajudan Sambo di Yogyakarta
Kasus pembunuhan berencana Yosua masih bergulir di PN Jaksel. Terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berdalih Yosua melakukan pemerkosaan.
Hakim ketua Wahyu Iman Santosa mengisyaratkan Yosua tidak terlibat dalam pemerkosaan Putri. Wahyu melihat dari sisi Yosua yang dimakamkan secara kedinasan.
“Untuk mendapatkan penghargaan seperti itu, yang bersangkutan tidak boleh mendapatkan cemar sedikit pun atau noda dalam catatan kariernya. Faktanya, almarhum Yosua kemudian dimakamkan dengan kebesaran dengan kepolisian,” kata Wahyu saat menjelaskan kepada Putri yang sedang menjadi saksi.
“Kalau seandainya dia seperti yang saudara sampaikan melakukan pelecehan seksual, tentunya dia tidak mendapatkan hal itu (dimakamkan secara kedinasan),” lanjut Wahyu.
Baca juga: Putri Ngaku Cuma Meringkuk dan Tutup Kuping di Kamar saat Dengar Suara Tembakan Sambo
Putri merespons dengan penegasan bahwa Yosua memang melakukan pelecehan seksual dan penganiayaan. Ia merasa heran jika Yosua dimakamkan secara kedinasan, padahal sudah melakukan pelecehan seksual.
"Mohon maaf, Yang Mulia, mohon izin, yang terjadi adalah memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan juga penganiayaan, dan membanting saya tiga kali ke bawah, itu yang benar-benar terjadi," kata Putri sambil menangis.
“Kalau pun Polri memberikan pemakaman seperti itu, saya juga tidak tahu. Mungkin ditanyakan kepada institusi Polri. Kenapa bisa memberikan penghargaan kepada orang yang sudah melakukan pemerkosaan, penganiayaan serta pengancaman terhadap saya, Ibu Bhayangkari,” beber Putri.
#Pemerkosaan#Putri Candrawathi#penganiayaan#PN Jaksel#Pengacara Brigadir J#Yosua Hutabarat#Richard Eliezer#Istri Ferdy Sambo
- Penulis :
- khaliedmalvino